Dampak perubahan iklim dengan kejadian penyakit infeksi tahun 2014-2018 DKI Jakarta
L Latar belakang: Perubahan iklim global sebagai dampak dari pemanasan global telah mengakibatkan ketidakstabilan atmosfer. Pemanasan global disebabakan oleh meningkatnya gas rumah kaca yang dominan ditimbulkan oleh penggunaan bahan bakar, dan kegiatan industri. Salah satu dampak perubahan iklim adalah peningkatan insiden penyakit yang ditularkan melalui vektor penyakit dan juga pecemaran lingkungan yang menyebabkan pencemaran pada bahan makanan. Indonesia Negara yang memiliki dua musim yaitu panas, dan hujan, cenderung lebih lembab adalah rumah yang baik untuk vektor penyakit berkembang biak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perubahan iklim dengan kejadian penyakit infeksi dari 2014-2018 di DKI Jakarta.Metode: Penelitian ini menggunakan disain studi ekologi dengan analisis regresi linier sederhana. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Oktober 2019 dengan menggunakan data sekunder.Hasil:. Dan dari output juga di dapatkan nilai signifkansi (Sig.) sebesar 0,032 lebih kecil dari probabilitas 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara curah hujan dengan kejadian penyakit tifoid dalam kurun waktu 5 tahunKesimpulan: Hasil yang didapatkan adalah terdapat hubungan yang signifikan antara curah hujan dengan kejadian penyakit Tifoid, di DKI Jakarta selama kurun waktu 5 tahun (2014-2018). Sementara itu, didapatkan hubungan yang tidak signifikan antara kelembapan, dan kecepatan angin, dengan kejadian penyakit infeksi
B Background: Global climate change as a result of global warming has resulted in atmospheric instability. Global warming is caused by an increase in greenhouse gases, dominantly caused by the use of fuel, and industrial activities. One of the effects of climate change is an increase in the incidence of diseases that are transmitted through disease vectors and also environmental pollution that causes pollution in food. Indonesia A country that has two seasons, summer and rainy season, tends to be more humid is a good home for vector disease. This research was conducted to determine the relationship between climate change and the incidence of infectious diseases from 2014-2018 in DKI Jakarta.Method: This study uses an ecological study design with simple linear regression analysis. This study uses an ecological study design with simple linear regression analysis. This research began in July-October 2019 using secondary data.Result: From the output also obtained a significance value (Sig.) Of 0.032 smaller than the probability of 0.05, so it can be concluded that there is an influence between rainfall and the incidence of typhoid in a period of 5 years.Conclusion: The results obtained are that there is a significant relationship between rainfall with the incidence of typhoid disease, in DKI Jakarta for a period of 5 years (2014-2018). Meanwhile, an insignificant relationship was found between humidity, and wind speed, with the incidence of infectious diseases.