DETAIL KOLEKSI

Karakterisasi batubara hasil proses upgrading dengan metode hot water drying pada batubara Sorong, Papua Barat


Oleh : Adeguna Sarjono Puiputra

Info Katalog

Nomor Panggil : 386/TT/2017

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Syamidi Patian

Pembimbing 2 : Sulistyah

Subyek : Coal;Mining engineering

Kata Kunci : characterization, upgrading, hot water drying

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TA_TB_07312004_Halaman-Judul.pdf 20
2. 2017_TA_TB_07312004_Bab-1.pdf
3. 2017_TA_TB_07312004_Bab-2.pdf
4. 2017_TA_TB_07312004_Bab-3.pdf
5. 2017_TA_TB_07312004_Bab-4.pdf
6. 2017_TA_TB_07312004_Bab-5.pdf
7. 2017_TA_TB_07312004_Bab-6.pdf
8. 2017_TA_TB_07312004_Bab-7.pdf
9. 2017_TA_TB_07312004_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2017_TA_TB_07312004_Lampiran.pdf

I Indonesia memiliki sumberdaya batubara yang sangat melimpah, yangdidominasi oleh batubara kalori rendah dan sedang. Pemanfaatan batubara kalorirendah masih terbatas karena kadar air yang tinggi dan nilai kalori yang rendah.Berbagai penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas (upgrading)batubara, salah satunya adalah dengan metode hot water drying. Batubara yang telahmelalui proses hot water drying akan mengalami perubahan baik secara kimiamaupun fisika. Karakterisasi batubara diperlukan untuk mengetahui perubahan yangterjadi pada batubara setelah proses hot water drying.Karakterisasi dilakukan dengan membandingkan hasil uji kualitas batubarakondisi raw dan batubara hasil proses hot water drying pada suhu 300oC dan 330oC,tekanan 10 Mpa, selama 100 menit. Dari karakterisasi yang telah dilakukan diketahuibahwa kandungan air lembab (inherent moisture) batubara turun rata-rata sebesar36.01% pada suhu 300oC dan pada suhu 330oC sebesar 57.60%. kandungan karbonterikat naik rata-rata sebesar 18.97% pada suhu 300oC dan 44.22% pada suhu 330oC.Nilai kalori batubara naik rata-rata sebesar 16.31% pada suhu 300oC dan 27.12%pada 330oC. Hasil analisis TGA/DTA menunjukkan nilai Tig (ignition temperature)batubara mengalami peningkatan sebesar 4.30% pada suhu 300oC dan 8.91% padasuhu 330oC. Nilai Tmax (maximum heat temperature) juga mengalami sedikitpeningkatan sebesar 1.38% pada suhu 300oC dan 12.16% pada suhu 330oC yangmenandakan turunnya reaktivitas batubara. Hasil analisis FTIR juga menunjukkanbahwa terjadi perubahan pada struktur kimia batubara hasil proses hot water dryingyang ditandai dengan meningkatnya aromatisitas batubara dan menurunnya guguskarbonil dan karboksil batubara

I Indonesia has abundant coal resources, which are dominated by low andmedium rank coal. The utilization of low-grade coal is still limited because of its highwater content and low calorific value. Various studies have been done to improve thequality (upgrading) of coal, one of which is with hot water drying method. Coal thathas been through the hot water drying process will be changes either chemically orphysically. Characterization of coal is needed to determine changes in the coal afterhot water drying process.Characterization is done by comparing the quality test results of both raw coaland upgraded coal at a temperature of 300oC and 330oC, pressure of 10 MPa, for 100minutes. From the characterization that has been done, known that the water content(inherent moisture) of coal dropped by an average of 36.01% at a temperature of300oC to 57.69% at a temperature of 330oC. Fixed carbon content rose on average by18.97% at a temperature of 300oC and 44.22% at a temperature of 330oC. Calorificvalue of coal rose by an average of 16:31% at a temperature of 300oC and 27.12% at330oC. The results of the analysis of TGA / DTA shows Tig (ignition temperature) ofcoal increased by 4.30% at a temperature of 300oC and 8.91% at a temperature of330oC. Tmax value (maximum heat temperature) also have a slight increase of 1.38%at a temperature of 300oC and 12.16% at 330oC, which marks the decline of coalreactivity. FTIR analysis results also showed that there is a change in the chemicalstructure of coal as a result of hot water drying process, marked by the increasing ofcoal aromaticity and the decreasing of carbonyl groups and carboxyl coal.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?