Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik pada umkm (studi kasus pada pelaku umkm di Kota Tangerang Selatan)
U Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai peran penting di dalam perekonomian Indonesia. Akan tetapi, UMKM mempunyai berbagai permasalahan khususnya dalam hal pencatatan laporan keuangan. Pemerintah telah mensahkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada tahun 2009 sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan yang lebih sederhana sehingga mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan pemilik, skala usaha, umur usaha, dan budaya organisasi terhadap implementasi SAK ETAP pada UMKM
M Micro, Small, and Medium Enterprises (SMEs) plays a big role in Indonesian economy. Somehow, SMEs have several problems, especially in the recording of financial reports. The government has constituted Indonesian Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities (SAK ETAP) in 2009 as a guidance of standard in arranging a financial report. The purpose of this research is to test the influence of socialization of SAK ETAP, owner’s educational background, enterprises’ scale, enterprises’ age, and organizing culture towards the implementation of SAK ETAP in SMEs.