Kajian teknis geometri peledakan overburden PIT 19D untuk pemenuhan produksi in-PIT Crushing and conveying (IPCC), di PT. Indominco Mandiri, Bontang, Kaltim
G Guna memenuhi target produksi overburden IPCC di PT. IMM diperlukanfragmentasi batuan hasil peledakan yang sesuai IPCC yaitu sebesar ≤ 1 meter dengantarget 60%. Namun, pada kenyataan dari peledakan aktual terjadi boulder sebesar60% dikarenakan kondisi batuan sangat keras sehingga target produksi overburdenIPCC tidak terpenuhi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian ini gunamengetahui apa yang menyebabkan fragmentasi overburden besar dan geometriseperti apa agar fragmentasi yang dihasilkan sesuai kebutuhan produksi IPCC.Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan dan analisis kuantitatif. Padapenelitian ini dilakukan analisis geometri peledakan aktual dan hasil fragmentasidengan software Split Desktop 2.0. Sedangkan rancangan geometri peledakan teoritismenggunakan metode RL. Ash dan untuk fragmentasi teoritis dihitung berdasarkanpersamaan Kuz-Ram. Fragmentasi overburden tidak boleh ≥ 1 meter dan tidak bolehmelebihi 30% dan powder factor yang telah ditetapkan sebesar 0.26 kg/m3.Dari penelitian yang dilakukan, fragmentasi pada peledakan aktual tgl 1 Mei2017 bahan peledak anfo, burden dan spasi 7.1 x 8.1 meter, nilai PF 0.27 kg/m3sedangkan fortis, burden dan spasi 6.1 x 7.1 meter, nilai PF 0.30 kg/m3 berhasilmelebihi target namun melebihi batas PF yang ditentukan. Pada peledakan tanggal 19Mei 2017 PF 0.18 kg/m3 bahan peledak anfo fragmentasi aktual ≤ 1 meter 29.22%,sedangkan fortis, PF 0.27 kg/m3 fragmentasi aktual ≤ 1 meter 37.16% dan 23 Mei2017 PF 0.19 kg/m3 bahan peledak anfo, dan fortis PF 0.25 kg/m3 tidak dapatmemenuhi target produksi overburden IPCC
T To meet the IPCC overburden production target at PT. IMM required rockfragmentation of IPCC's corresponding blast result of ≤ 1 meter with 60% target.However, in reality the actual boulder blasting is due to very hard rock conditions sothat the IPCC overburden production target is not met. Therefore, it is necessary to dothis research to find out what causes large overburden fragmentation and whatgeometry so that the fragmentation produced according to IPCC production needs.This research uses the method of action research and quantitative analysis. In thisresearch, the actual blast geometry analysis and fragmentation result with SplitDesktop 2.0 software are used. While the theoretical blast geometry design using RLmethod. Ash and for theoretical fragmentation is calculated based on Kuz-Ramequation. Overburden fragmentation should not be ≥ 1 meter and should not exceed30% and a defined powder factor of 0.26 kg / m3.From the research conducted, fragmentation on the actual blasting date ofMay 1, 2017 explosive anfo, burden and spaces 7.1 x 8.1 meters, PF value 0.27 kg /m3 while fortis, burden and spacing 6.1 x 7.1 meters, PF 0.30 kg / m3 successfullyexceeded target but exceeds the specified PF limit. On explosion dated May 19, 2017PF 0.18 kg / m3 explosive anfo actual fragmentation ≤ 1 meter 29.22%, while fortis,PF 0.27 kg / m3 actual fragmentation ≤ 1 meter 37.16% and May 23, 2017 PF 0.19 kg/ m3 explosive anfo, and fortis PF 0.25 kg / m3 can not meet the IPCC overburdenproduction target.