Aplikasi hydraulic fracturing dengan teknik J-FRAC pada sumur "X-DRAF" lapangan "AMR"
L Lapangan AMR merupakan lapangan minyak yang memiliki 110 sumur yang aktif berproduksi. Salah satunya adalah sumur X-DRAF yang berada pada struktur Meer, yang dipilih untuk diterapkan pekerjaan hydraulic fracturing. Penerapan hydraulic fracturing bertujuan untuk membuka potensi minyak pada sumur X-DRAF yang berproduksi dari zona B17 dan tergolong low permeability. Hydraulic fracturing dilakukan untuk memperbaiki konektivitas antara reservoir dengan lubang sumur dengan membuat suatu jalur konduktif yang terbentuk oleh rekahan dan proppant sehingga diharapkan produktivitas sumur dan perolehan laju produksi akan meningkat. Pada bagian atas zona target terdapat lapisan coal yang dipisahkan oleh 2,4 m shale dan terdapat indikasi zona tinggi saturasi air. Teknik J-Fracâ„¢ diterapkan pada awal main treatment untuk mengontrol pertumbuhan tinggi rekahan agar rekahan tidak menembus coal dan zona air. Hydraulic Fracturing dimulai dari perencanaan dan desain awal menggunakan software FracCADE, dilanjutkan dengan serangkaian injectivity test hingga pelaksanaan main frac pada 7 November 2015. Hydraulic fracturing pada sumur X-DRAF menghasilkan rekahan dengan tinggi 38,4 m, fracture half length sepanjang 57,7 m dan lebar rata-rata rekahan sebesar 0,129 inch. Setelah perekahan, sumur X-DRAF berhasil mendapatkan oil gain sebesar 240 BOPD atau kenaikan produksi minyak sebesar 356,5%.
A AMR field is an oil field with 110 active producing wells. One of the wells is X-DRAF, located in Meer structure, which is selected to be fractured using hydraulic fracturing treatment. Hydraulic fracturing application aims to unlock the potential of oil in X-DRAF that produces oil from B17 zone which is known as a low permeability zone.Hydraulic fracturing was applied to repair connectivity between reservoir and the wellbore by creating a conductive path formed by fracture filled with proppant, with the result that well productivity and production rate will increase. At the top of the target zone, there is a coal seam that is separated by 2.4 m of shale and an indication of a high water saturation zone at the bottom of target zone. J-Fracâ„¢ technique was applied at the beginning of main treatment in order to control fracture height growth so that the fracture would not penetrate into coal and water zone. Hydraulic fracturing application at X-DRAF was started from planning and preliminary design using FracCADE software, followed by a series of injectivity tests and the implementation of main frac on November, 7th 2015. Hydraulic fracturing at X-DRAF was successfully creating fracture with 38.4 height, 57.7 m of fracture half length, and 0.129 inch of average width. The well has been successfully achieved 240 BOPD of oil gain after the treatment or 356.5% incremental of oil production.