L Limbah industri yang dihasilkan oleh PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing adalah sludge yang mengandung logam berat yang berasal dari limbah elektroplatingseperti Cr, Ni, Cu, Zn, Cd, Pb, dan Fe yang akan meoimbulkan pencemaran terhadap lingkungan apabila tidak diolah dengan baik. Program pengendalian lingkungan yang terlambat dilakukan sebenarnya tidak akan terjadi apabila sejak awal telah dipahami sebab dan akibat pencemaran lingkungan karena berdirinya sebuah proyek industri , tetapi kita masih kurang memahami tentang pencemaran, limbah B3 serta akibat yang ditimbulkannya (Sugiharto, 1987)Tujuan penelitian ini untuk mendayagunakan sludge IPAL PT.YIMM dengan metode Stabilisasi/Solidisasi (s/s) menjadi balok paving yang dapat digunakan untuk pengerasan jalan. Penggunaan semen diutamakan untuk memperkuat campuran 'sludge agar .mampu menerima tekanan dari luar dan kondisi cuaca yang bervariasi .. Hasil analisis sludge.PT YIMM adalah Fe sebesar 0,09 mg/l, Cr. 0,25 mg/l , Ni 226, 00 mg/l , Zn 0,06 mg/l, dan Mn 041 mg/l. Hasil analisis ini masih di bawah baku sesuai dengan PP No. 85 Tahun 1999.Uji leaching yang dilakukan pada bahan dasar untuk membuat:sampel.balok paving menghasilkan konsentrasi Cr yang paling tinggi berasal dari split sebesar 2, 14 mg/I, sedangkan Ni berasal .dari .sludge. sebesar 226,00. Tingginya kadar kedua logam tersebut pada masing masing bahan memungkinkan terjadinya pelindian pada sampel blok paving yang terbuat dari kedua macam bahan dasar tersebut. Setelah bahan dasar tersebut menjadi sampel balok paving didapat.bahwa konsentrasi khromium masih tinggi. kadar khromium yang tinggi berasal dari hasil analisa split . Untuk itu dicoba membuat sampel balok paving dengan komponen sludge semen pasir split dengan kadar sludge 6 %, 9 %, 12 % dan 15 %.Hasil penelitian pada sampel balok paving tersebut masih tinggi kadar khromiumnbya, disebabkan karena kadar khromium pada split tinggi, oleh karena itu dicoba lagi membuat sampel balok paving tanpa split, jadi terdiri dari sludge-semen-pasir. Dari sampel balok yang dibuat kemudian diuji crushing untuk menentukan kekuatan balok paving. Setelah diuji crushing ternyata sampelbalok paving dengan kadar sludge 40 % lebih kuat dibandingkan sampelbalok paving dengan kadar sludge 20% dan 60 %. Sampel balok dengan dengan kadar sludge 40% kemudian diuji leaching yang menghasilkan konsentrasi dengan logam berat yang menurun. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sampel balok dengan kadar 40 % (campuran B3) sudah memenuhi syarat yangbaik untuk digunakan sebagai balok paving sesuai dengan PUBI serta untuk kandungan logam beratnya masih memenuhi syrat sesuai dengan PP No. 85 tahun 1999. Kekuatan sampel balok paving diuji dengan cara crushing test untuk menentuan komposisis terkuat. Dari hasil crushing test diperoleh bahwa campuran yang terkuat adalah komposisi sludge 6 % dengan kekuatan sebesar 146,93 kg/cm2 dengan komposisi sludge 40 % dengan kekuatan sebesar 92, 73 kg/cm2 Berdasarkan basil penelitian diatas diketahui untuk mengolah sludge IPAL sebanyak 40.000kg/bulan, diperlukan semen 20.000 kg dan pasir 40.000 kg. Perhitungan anggaran biaya untuk pengolahan sludge dari kegiatan industri otomotif PT YIMM dengan metode Stabilisasi/Solidifikasi menggunakan sludge sebesar Rp. 27.400.000,-..Hal ini amat sangat menguntungkan dibanding apabila sludge tersebut di kirim ke PPLI dengan dengan biaya Rp. 108.000.000,-/bulan