Prevalensi Nyeri Leher Aksial Pada Mahasiswa Program Studi Profesi Dokter Gigi di RSGM FKG Usakti (Laporan Penelitian)
P Pendahuluan: Nyeri leher aksial adalah nyeri yang dirasakan pada bagian belakang leher, meliputi rasa sakit, kekakuan, dan kelemahan. Nyeri leher menjadi salah satu dari tiga gangguan muskuloskeletal yang sering terjadi selain nyeri bahu dan nyeri punggung bawah. Ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi nyeri leher, yaitu kurangnya perhatian dokter gigi terhadap posisi ergonomik atau posisi tubuh statis. Tujuan: (1) Untuk mengetahui apakah nyeri leher aksial telah dialami sejak menjadi mahasiswa Program Studi Profesi Dokter Gigi; (2) Untuk mengetahui seberapa besar prevalensi nyeri leher aksial yang terjadi pada mahasiswa Program Studi Profesi Dokter Gigi di RSGM FKG Usakti. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan observasional potong silang (cross-sectional) deskriptif dengan kuesioner yang diberikan kepada 97 Mahasiswa Program Profesi Dokter Gigi di FKG Usakti yang telah bekerja dalam kepanitraan klinik selama ≥ 2 tahun dan belum pernah merasakan nyeri leher sebelum melakukan pekerjaan dokter gigi. Data yang diperoleh dari kuesioner akan dihitung dan diklasifikasikan sebagai berikut, (1) tidak ada nyeri leher = 0 – 0,50; (2) nyeri leher ringan = 0,51 – 1,50; (3) nyeri leher sedang = 1,51 – 2,50; (4) nyeri leher berat = 2,51 – 3,00. Hasil: dari 97 responden terdapat 51,5% responden tidak merasakan nyeri leher, 42,3% responden mengalami nyeri ringan, dan 6,2% responden mengalami nyeri sedang. Kesimpulan: Prevalensi nyeri leher aksial pada mahasiswa Program Studi Profesi Dokter Gigi di RSGM FKG Usakti adalah 48,5% dan nyeri sudah dirasakan responden saat dan setelah melakukan pekerjaan dokter gigi.
B Background: Axial neck pain is defined as perceived pain in the back region including pain, numbness, and weakness. Neck pain is one of three musculoskeletal disorders that often occurred in dentist beside shoulder pain and low back pain. There are many factors that influence neck pain in dentists such as practicing without concerns about the principle of ergonomics in dentistry, static posture for long periods with repetitive movement. Objectives: (1) This study was conducted to determine whether axial neck pain has been felt since practicing as dental resident and (2) to determine the prevalence of axial neck pain in dental residents at RSGM FKG Universitas Trisakti. Methods: This study is an observational descriptive with cross-sectional design. This data is obtained by questionnaires were given to 97 respondents have worked at least for two years at RSGM FKG Universitas Trisakti and have never felt the pain of the neck before they start practicing as dental residents. Results: from 97 respondents, there are 51,5% respondents who felt no pain at all; 42,3% respondents was reported for having mild pain; 6,2% respondents was reported for having moderate pain. Conclusions: the prevalence of axial neck pain in dental residents at RSGM FKG Universitas Trisakti is 48,5%, but neck pain is already felt while and after practicing dentistry.