Hubungan konsumsi produk olahan susu dengan kadar gula darah puasa pada usia 45-74 tahun
L LATAR BELAKANGKementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengklasifikasikan usia 45-74 tahun menjadi kelompok pra-lansia dan lansia. Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang disebabkan karena resistensi insulin. Prevalensi diabetes melitus tipe 2 di Indonesia meningkat dari 6,9% pada tahun 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018 (Kemenkes, 2018). Konsumsi produk olahan susu dikatakan menjadi faktor protektif dari risiko terjadinya diabetes melitus tipe 2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai hubungan konsumsi produk olahan susu dengan kadar gula darah puasa pada usia 45-74 tahun.METODEPenelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan desain penelitian potong lintang. Penelitian ini melibatkan 116 responden berusia 45-74 tahun di RW 007, Pademangan Timur, Jakarta Utara dengan teknik consecutive non-random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara kuesioner SQ-FFQ dan pengambilan gula darah puasa menggunakan glukometer. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman dengan tingkat kemaknaan p < 0,05 pada program SPSS versi 27.HASILMayoritas responden berusia 45-59 tahun (55,2%) dan berjenis kelamin perempuan (68,1%). Terdapat hubungan berbanding terbalik dengan tingkat korelasi lemah antara konsumsi produk olahan susu dan kadar gula darah puasa dengan nilai p = 0,000 dan r = -0,393.KESIMPULANPada penelitian ini, terdapat korelasi konsumsi produk olahan susu dengan kadar gula darah puasa pada usia 45-74 tahun.
B BACKGROUNDThe Ministry of Health of the Republic of Indonesia classifies the age of 45-74 years into pre-elderly and elderly groups. Type 2 diabetes mellitus is a chronic disease characterized by elevated blood sugar caused by insulin resistance. The prevalence of type 2 diabetes mellitus in Indonesia increased from 6.9% in 2013 to 8.5% in 2018 (Ministry of Health, 2018). Consumption of dairy products is the protective factor from the risk of developing type 2 diabetes mellitus. This study was to determine the relationship of dairy product consumption with fasting blood sugar levels.METHODAn observational analytic study with a cross-sectional design was done. This study involved 116 respondents aged 45-74 years in RW 007, East Pademangan, North Jakarta using consecutive non-random sampling technique. Data were collected by interviewing the SQ-FFQ and taking fasting blood glucose using glucometer. Data analysis was performed using the Spearman correlation test with a significance level of p < 0.05 in the SPSS version 27.RESULTThe majority of respondents were 45-59 years old (55.2%) and female (68.1%). There was an inverse relationship with a weak correlation between consumption of dairy products and fasting blood glucose levels with p value = 0.000 and r = -0.393.CONCLUSIONIn this study, there was a correlation between dairy consumption and fasting blood glucose levels in 45-74 year olds.