Analisis pemilihan tipe komplesi serta desain ulang gas lift pada sumur it-11 dengan dua zona produksi
S Sumur IT-11 adalah sumur yang terletak pada lapangan lepas pantai dari sejak awal diproduksi telah menggunakan jenis artificial lift berupa gas lift. Secara umum, prinsip kerja dari gas lift adalah mengangkat fluida ke permukaan dengan menurunkan densitas dari fluida dengan melakukan injeksi gas bertekanan tinggi. Metode injeksi gas lift yang digunakan pada lapangan IT-11 ini adalah continuous gas lift yang dimana gas diinjeksikan secara terus menerus. Sumur IT-11 memiliki jenis komplesi single selective completion yang sejak awal dirancang untuk memproduksikan dua zona (commingle) dengan kedalaman sebesar 4.602 ft-md, zona atas (A) diperforasi pada interval 3.262 ft-md sampai dengan 3.272 ft-md, sedangkan zona bawah (B) diperforasi pada interval 4.112 ft-md hingga 4.160 ft-md dengan packer sebagai batas antar zonanya. Sumur IT-11 mulai produksi pada tahun 2018 melalui dua zona yaitu zona A dan zona B. Rate produksi yang sering turun secara drastis dalam jangka waktu tertentu adalah masalah dalam kegiatan pengoperasian sumur ini. Hal ini disebabkan salah satunya oleh injeksi gas lift tidak optimal untuk zona B. Sementara itu, zona B merupakan zona yang memberikan kontribusi lebih besar dalam produksi sumur IT-11. Hingga diputuskan pada akhir 2021 untuk memproduksikan sumur IT-11 hanya melalui zona B sebagai penanggulangan penurunan rate tersebut. Produksi berjalan normal, hingga pada Maret 2023 terjadi penurunan rate serupa. Dilakukan static bottom hole pressure dan diketahui bahwa adanya penurunan tekanan reservoir serta kolom fluida di bawah gas lift Point of Injection (POI), yang menyebabkan gas lift tidak dapat mengangkat fluida. Selain itu, dilakukan juga bottom hole survey dan diketahui bahwa tidak terjadi kebocoran tubing ataupun gas lift valve malfunction. Oleh karena itu dilakukan penggantian tipe komplesi serta desain ulang pada gas lift untuk memaksimalkan kembali produksi dari sumur IT-11. Diawali dengan pembuatan skema beberapa tipe komplesi yang disesuaikan dengan keadaan sumur IT-11, analisis setiap kelebihan dan kekurangan opsi komplesi tersebut, desain gas lift pada setiap opsi komplesi, perhitungan laju alir dengan bantuan perangkat lunak yang kemudian dilakukan estimasi cadangan berdasarkan laju alir setiap opsi komplesi dengan menggunakan decline curve analysis, dan yang terakhir memilih jenis komplesi yang sesuai berdasarkan analisis tersebut. Pada analisa kualitatif diketahui bahwa opsi komplesi yang paling cocok untuk kondisi sumur IT-11 saat ini adalah opsi B (recompletion dengan single string completion). Lalu, dari desain ulang gas lift diperoleh untuk opsi A, C, dan D akan dilengkapi dengan 2 unloader valve dan 1 orifice sedangkan opsi B dilengkapi dengan 3 unloader valve dan 1 orifice dengan masing-masing Ptro yang berbeda. Selain itu juga untuk opsi B, C, dan D memiliki operating pressure yang sama saat proses unloading dan injeksi yaitu berturut-turut sebesar 640 psia dan 540 psia sedangkan opsi A nilai operating pressure saat unloading dan injeksi berturut-turut sebesar 670 psia dan 570 psia. Berikutnya, dilakukan perhitungan laju alir untuk masing-masing opsi komplesi yang ditawarkan, Laju alir minyak untuk setiap opsi komplesi A, B, C, dan D adalah 394,28 bopd, 713,24 bopd, 479,15 bopd, dan 814,76 bopd. Setelahnya, dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai kumulatif minyak pada setiap opsi komplesi dengan menggunakan metode decline curve analysis, diperoleh secara berturut-turut untuk opsi A, B, C dan D adalah sebesar 0,59 MMBO, 1,10 MMBO, 0,72 MMBO, dan 1,25 MMBO. Berdasarkan aspek cadangan diketahui bahwa opsi yang unggul adalah B dan D, tetapi opsi D dalam memiliki lebih banyak kekurangan jika dibandingkan opsi B. Maka dari itu, dengan mempertimbangkan kedua analisis diputuskan untuk memilih opsi B berupa recompletion dengan single string completion sebagai komplesi baru untuk sumur IT-11. Dengan Gas Lift Performance Curve (GLPC) diketahui juga untuk opsi komplesi terpilih (opsi B) jika meningkatkan injeksi gas lift menjadi 1,2 MMSCF/d terjadi peningkatan rate dari 713,24 bopd menjadi 826,02 bopd.
T The IT-11 well is a well located in an offshore field from the beginning of production that has used a type of artificial lift in the form of a gas lift. In general, the working principle of gas lift is to lift fluid to the surface by lowering the density of the fluid by injecting high pressure gas. The gas lift injection method used in the IT-11 field is continuous gas lift where gas is injected continuously. The IT-11 well has a single selective completion type that was originally designed to produce two zones (commingle) with a depth of 4602 ft-md, the upper zone (A) is perforated in the interval 3262 ft-md to 3272 ft-md, while the lower zone (B) is perforated in the interval 4112 ft-md to 4160 ft-md with packer as the boundary between zones. The IT-11 well began production in 2018 through two zones, zone A and zone B. The production rate, which often drops drastically over a period of time, is a problem in the operation of this well. This was partly due to the non-optimal gas lift injection for zone B. Meanwhile, zone B was the zone that contributed more to the production of the IT-11 well. It was decided at the end of 2021 to produce the IT-11 well only through zone B as a countermeasure to the decline in rate. Production proceeded normally, until in March 2023 a similar decline in rate occurred. Static bottom hole pressure was carried out and it was found that there was a decrease in reservoir pressure and fluid column below the gas lift Point of Injection (POI), which caused the gas lift to be unable to lift the fluid. In addition, a bottom hole survey was conducted and it was found that there was no tubing leak or gas lift valve malfunction. Therefore, a replacement of the completion type and redesign of the gas lift were carried out to maximize production from the IT-11 well. Starting with the schematic creation of several types of completions adapted to the IT-11 well situation, analyzing each of the advantages and disadvantages of the completion options, gas lift design for each completion option, calculating the flow rate with the help of software and then estimating reserves based on the flow rate of each completion option using decline curve analysis, and finally selecting the appropriate type of completion based on the analysis. In the qualitative analysis, it was found that the most suitable completion option for the current condition of the IT-11 well is option B (recompletion with single string completion). Then, from the gas lift redesign, it is obtained that options A, C, and D will be equipped with 2 unloader valves and 1 orifice while option B is equipped with 3 unloader valves and 1 orifice with each different Ptro. In addition, options B, C, and D have the same operating pressure during the unloading and injection process, which is 640 psia and 540 psia respectively, while option A has operating pressure values during unloading and injection of 670 psia and 570 psia respectively. Next, the flow rate calculations for each of the offered completions options are carried out, the oil flow rates for each of the A, B, C, and D completions options are 394.28 bopd, 713.24 bopd, 479.15 bopd, and 814.76 bopd. Afterward, calculations were carried out to determine the cumulative value of oil in each completion option using the decline curve analysis method, obtained successively for options A, B, C and D are 0.59 MMBO, 1.10 MMBO, 0.72 MMBO, and 1.25 MMBO. Based on the reserve aspect, it is known that the superior options are B and D, but option D has more disadvantages when compared to option B. Therefore, considering both analyses, it was decided to choose option B in the form of recompletion with single string completion as the new completion for the IT-11 well. With the Gas Lift Performance Curve (GLPC), it is also known that for the selected completion option (option B) if increasing the gas lift injection to 1.2 MMSCF/d there is an increase in rate from 713.24 bopd to 826.02 bopd.