DETAIL KOLEKSI

Perbedaan nilai parameter sefalometri analisis downs antara laki-laki dan perempuan ras deutro melayu (kajian sefalogram lateral pasien ortodonti di RSGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Usia 8-12 Tahun)


Oleh : Tanya Aya Sofia

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.643 SOF p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : drg. Olivia Piona Sahelangi, Sp. Ort

Subyek : Orthodontics;Cephalometry

Kata Kunci : downs analysis, gender, cephalometric parameter values, DeuteroMalay race

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_KG_040001600133_Halaman-judul.pdf
2. 2020_TA_KG_040001600133_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2020_TA_KG_040001600133_BAB-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2020_TA_KG_040001600133_BAB-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2020_TA_KG_040001600133_BAB-3_Kerangka-Teori-Kerangka-Konsep,-Hipotesis.pdf
6. 2020_TA_KG_040001600133_BAB-4_Metodologi-Penelitian.pdf
7. 2020_TA_KG_040001600133_BAB-5_Hasil-Penelitian.pdf
8. 2020_TA_KG_040001600133_BAB-6_Pembahasan.pdf
9. 2020_TA_KG_040001600133_BAB-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2020_TA_KG_040001600133_Daftar-Pustaka.pdf 5
11. 2020_TA_KG_040001600133_Lampiran.pdf

L Latar belakang: Sefalometri telah menjadi alat yang wajib ada dalam bidang ortodonti. Dengan adanya sefalometri, dokter gigi dapat menganalisis dan membandingkan nilai yang diukur dengan nilai normal yang telah ditetapkan.Analisis Downs merupakan salah satu analisis yang paling sering digunakan.Downs menggunakan 10 parameter untuk menentukan keadaan kraniofasial padapasien. Tujuan: Untuk melihat perbedaan nilai parameter sefalometri analisisDowns antara laki-laki dan perempuan ras Deutro Melayu. Metode: Jenispenelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan potong silang. Ada103 sampel yang digunakan, terdiri dari 51 laki-laki dan 52 perempuan berumur 8-12 tahun yang mempunyai oklusi normal (Kelas I). Parameter yang digunakanadalah sudut konveksitas, sudut fasial, bidang AB, FMPA, sumbu Y, kemiringanbidang oklusal, sudut interinsisal, IMPA, L1-bidang oklusal, dan U1-APog. Untukmelihat perbedaan pengukuran tersebut maka dilakukan uji t sampel tidakberpasangan untuk data berdistribusi normal dan uji Mann-Whitney U untuk datatidak berdistribusi normal. Hasil: Ada perbedaan antara laki-laki dan perempuanpada parameter IMPA (p=0,013) dan L1-bidang oklusal (p=0,004). Tidak adaperbedaan antara laki-laki dan perempuan pada parameter sudut konveksitas(p=0,365), sudut fasial (p=0,605), bidang AB (p=0,510), FMPA (p=0,596), sumbuY (p=0,093), kemiringan bidang oklusal (p=0,194), sudut interinsisal (p=0,098),dan U1-Apog (p=0,747). Kesimpulan: Ada perbedaan antara laki-laki danperempuan pada parameter IMPA dan L1-bidang oklusal.

B Background: Cephalometry has become a mandatory tool in orthodontics. It itused by dentists to analyze and compare measured values with normal values.Downs analysis is one og the most used analysis. There are 10 parameters used forDowns analysis in order to determine the craniofacial state in patients. Purpose:To compare the differences in the value of Downs analysis cephalometricparameter between male and female of Deutero-Malay race Materials andMethod: This study is an analytic observational study with cross-sectional design.There were 103 samples used, consists of 51 males and 52 females aged 8-12 yearswho had normal occlusion (Class I). There are 10 parameters used, such as: angleof convexity, facial angle, AB plane, FMPA, Y-Axis, cant of occlusal plane,interincisal angle, IMPA, L1-occlusal plane, and U1-Apog. In order to see thedifference in measurement, the independent sample t test was conducted fornormally distributed data and the Mann-Whitney U test for non-normallydistributed data. Result: There were significant differences between male andfemale in the IMPA (p=0.013) and L1-occlusal plane (p=0.004) parameters. Therewere no differences between male and female in angle of convexity (p=0.365),facial angle (p=0.605), AB plane (p=0.510), FMPA (p=0.596), Y-Axis (p=0.093),cant of occlusal plane (p=0.194), interincisal angle (p=0.098) and U1-Apog(p=0.747). Conclusions: There were significant differences between male andfemale in the IMPA and L1-occlusal plane parameters.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?