C CV. Segel Pengaman Multiguna merupakan perusahaan yang menghasilkan produk segel plastik. Salah satu produk yang tingkat permintaannya tinggi adalah Dragon Seal. Proses produksi Dragon Seal memiliki tingkat cacat lebih dari 3% pada proses welding. Untuk menjamin kualitas produk tersebut, maka di perlukan kontrol yang bertujuan untuk meminimasi cacat produk, memperbaiki kualitas produk, meningkatkan nilai sigma dan mengurangi adanya scrap. Six Sigma adalah suatu metode yang bertujuan untuk menekan tingkat variasi dan kecacatan yang terjadi pada produk. DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve dan Control) merupakan tahapan pada Six Sigma. Pada tahap Define dilakukan identifikasi permasalahan yang ada di perusahaan. Pengukuran DPMO dan tingkat sigma perusahaan keadaan aktual dilakukan pada tahap Measure, dimana diperoleh nilai DPMO sebesar 8327 dan tingkat sigma sebesar 3,89 Sigma. Pada tahap Analyze dilakukan pemberian bobot pada tabel FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) untuk mengetahui nilai RPN (Risk Priority Number) tertinggi. Metode 5W-1H dan AHP (Analytic Hierarchy Process) diterapkan pada tahap Improve, dimana kedua metode ini digunakan untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan dan menentukan alat bantu mana yang akan dipilih untuk menghindari metal clip kosong dan metal clip terbalik. Lazypod dan kaca pembesar terpilih menjadi alat bantu untuk menghindari metal clip kosong, sedangkan spidol permanen terpilih menjadi alat bantu untuk menghindari metal clip terbalik. Pada tahap Control, dilakukan perhitungan DPMO dan tingkat Sigma setelah implementasi usulan perbaikan. Nilai DPMO yang diperoleh sebesar 5700 dan tingkat Sigma sebesar 4,03 Sigma. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan tingkat Sigma dan penurunan nilai DPMO. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa penggunaan metode Six Sigma dapat memperbaiki kualitas produk.