Pengolahan air limbah pewarna batik menggunakan adsorben eceng gondok dalam penyisihan timbah (Pb) dan zat warna menggunakan reaktor tangki berpengaduk
P Pencemaran pada badan air yang disebabkan oleh masuknya logam berat yang berasal dari limbah industri, salah satunya adalah industri pewarnaan batik. Pencemaran air yang berasal dari air limbah industri berbahaya dikarenakan mengandung senyawa kimia berbahaya, senyawa organik, dan mikroorganisme patogen yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Oleh karena itu, air limbah dari industri perlu diolah sebelum dibuang ke badan air untuk meminimalisir pencemaran air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas adsorben alami daun eceng gondok dalam mengolah air limbah pewarnaan batik dalam skala pilot. Berdasarkan hasil dari karakteristik awal air limbah pewarnaan batik, didapatkan kandungan logam berat Pb yang memiliki konsentrasi tertinggi. Pada penelitian ini digunakan reaktor tangki berpengaduk dengan kecepatan pengadukan sebesar 200 rpm, dengan volume tangki sebesar 80 liter. Air limbah yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 liter, dengan variasi massa adsorben 12,5; 100; dan 500 gram serta variasi waktu kontak 0, 15, 30, 45, 60, 75, dan 90 menit. Efisiensi penyisihan maksimum sebesar 98,13% dicapai pada massa adsorben sebesar 12,5 gram dan waktu kontak 60 menit. Proses adsorpsi menggunakan adsorben pada penelitian ini mengikuti model isoterm adsorpsi Freundlich dengan nilai R2 sebesar 0,9939 dan kinetika adsorpsi orde dua dengan nilai R2 sebesar 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses adsorpsi menggunakan adsorben daun eceng gondok menggunakan reaktor tangki berpengaduk efektif dalam menyisihkan logam berat Pb pada air limbah pewarnaan batik dengan konsentrasi logam berat Pb yang memenuhi baku mutu menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Industri Cat (Lampiran D pada halaman 87).
P Pollution of water bodies is caused by the entry of heavy metals from industrial waste, such as the batik dyeing industry. Water pollution from industrial wastewater is dangerous because it contains hazardous chemical compounds, organic compounds, and pathogenic microorganisms that can cause disease in humans. Therefore, industrial wastewater needs to be treated before being discharged into water bodies to minimize water pollution. This study aims to determine the effectiveness of natural adsorbents of water hyacinth leaves in treating batik dyeing wastewater on a pilot scale. Based on the results of the initial characteristics of batik dyeing wastewater, it was found that the heavy metal content of Pb had the highest concentration. In this study, a stirred tank reactor was used with a stirring speed of 200 rpm, with a tank volume of 80 liters. The wastewater used in this study was 60 liters, with a mass variation of the adsorbent 12.5; 100; and 500 grams and variations in contact time of 0, 15, 30, 45, 60, 75, and 90 minutes. The maximum removal efficiency of 98.13% was achieved at an adsorbent mass of 12.5 grams and a contact time of 60 minutes. The adsorption process using the adsorbent in this study followed the Freundlich adsorption isotherm model with an R2 value of 0.9939 and second-order adsorption kinetics with an R2 value of 1. The results of this study indicate that the adsorption process using water hyacinth leaf adsorbent using a stirred tank reactor is effective in removing metals. Weight of Pb in batik dyeing wastewater with a heavy metal concentration of Pb that meets the quality standard according to the Regulation of the Minister of the Environment of the Republic of Indonesia No. 5 of 2014 concerning Wastewater Quality Standards for the Paint Business and/or Industry (Appendix D on page 87).