Prosedur penagihan piutang usaha atas jasa aeronautika dan jasa non aeronautika pada PT Angkasa Pura II (Persero) kantor cabang utama
P Prosedur penagihan piutang merupakan hal yang harus dilakukan oleh divisi penagihan pada PT Angkasa Pura II (Persero) kepada debitur agar keberlangsungan keuangan perusahaan dapat berjalan dengan baik. Jasa yang terdapat pada PT Angkasa Pura II (Persero) terbagi menjadi 2 (dua) yaitu Jasa Aeronautika (jasa penunjang langsung Pesawat udara dan Bandar Udara) dan Jasa Non Aeronautika (Jasa pendukung Bandar Udara).Pihak-pihak yang terkait adalah bidang Penagihan, bidang Komersial, bidang akuntansi, bidang kas, dan bidang pajak. Sementara dokumen yang dibutuhkan yaitu berita acara kesepakatan, faktur tagihan (invoice), faktur pajak, bukti potong pajak surat peringatan dan outstanding, surat pengenaan sanksi , Kegiatan penagihan yang dilakukan sudah sesuai dengan Standar Opersional Prosedur yang telah ditetapkan jadi keberlangsunganya sudah berjalan dengan baik.
R Receivable collection procedure is a thing to be done by the division of billing at PT Angkasa Pura II (Persero) to the debtor so that the financial sustainability of the company can run well. Services contained in PT Angkasa Pura II (Persero) is divided into 2 (two) namely Aeronautika Services (direct support services Aircraft and Airport) and Non-Aeronautical Services (Airport Support Services).The parties concerned are the areas of Billing, Commercial field, accounting field, cash field, and tax field. While the required documents are the official report of the agreement, invoice invoice, tax invoice, proof of tax deduction letter warning and outstanding, letter of imposition of sanctions, billing activities conducted in accordance with Standard Opersional Procedures that have been established so keslangsunganya already running well.