H Hak untuk memperoleh pendidikan anak usia dini tidak hanya berlaku bagi anakreguler tetapi juga bagi anak yang memiliki hambatan khusus, dengan memperolehpendidikan yang inklusif. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepadasetiap anak untuk memperoleh pendidikan tanpa diskriminasi dan menekankanpada konsep keberagaman. Terdapat metode pendidikan yang dinilai mampu dapatdiimplementasikan pada sekolah dengan sistem inklusi, yaitu metode Montessori.Montessori percaya bahwa setiap anak memiliki keunikannya masing-masing danbelajar sesuai kemampuannya masing-masing. Pada penelitian ini akan mengambilstudi kasus Sekolah Aluna Montessori, yaitu sekolah inklusi yang menerapkanmetode Montessori. Permasalahan disini terletak pada beragamnya anak-anak yangmemiliki kebutuhan khusus dengan perilaku yang berbeda-beda. Lalu bagaimanadesain interior dapat memfasilitiasi kegiatan belajar mengajar di ruang kelas, sesuaidengan kebutuhan setiap anak berdasarkan kurikulum Montessori. Sehingga, padapenilitian ini bertujuan mengkaji lebih dalam untuk mengetahui ruang kelas sekolahinklusi dengan metode Montessori, yang sesuai dengan kebutuhan setiap anak.Metode penelitian yang dipilih adalah metode deskriptif kualitatif, gunamendapatkan gambaran yang lebih komperhensif mengenai perilaku danlingkungan fisik yang terkait dengan subjek dan objek penelitian. Kemudian datadatayang sudah diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi akandianalisis menggunakan teknik triangulasi, agar menghindari bias individualpeneliti terhadap hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ditemukannyagangguan bagi anak berkebutuhan khusus dalam menangkap stimulus dari interiorruang kelas Sekolah Aluna Montessori. Maka, disimpulkan sebuah konsep desainyang dapat mereduksi gangguan-gangguan tersebut, agar terciptanya interior ruangyang aman, dan nyaman bagi semua anak.