DETAIL KOLEKSI

Pengembangan work breakdown structure (wbs) berbasis risiko untuk meningkatkan kinerja waktu pada pekerjaan dan peningkatan jalan kereta api


Oleh : Noor Fardiansyah Maula

Info Katalog

Subyek : Railroads - Design and construction

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Saihul Anwar

Pembimbing 2 : Endah Kurniyaningrum

Kata Kunci : work breakdown structure, risk.

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TS_MTS_151012000021_HALAMAN-JUDUL.pdf
2. 2022_TS_MTS_15101200021_LEMBAR-PENGESAHAN.pdf
3. 2022_TS_MTS_151012000021_BAB-1_Pendahuluan.pdf
4. 2022_TS_MTS_151012000021_BAB-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2022_TS_MTS_151012000021_BAB-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2022_TS_MTS_151012000021_BAB-4_Analisis-Dan-Pembahasan.pdf
7. 2022_TS_MTS_151012000021_BAB-5_Kesimpulan.pdf
8. 2022_TS_MTS_151012000021_Daftar-Pustaka.pdf -1
9. 2022_TS_MTS_151012000021_Lampiran.pdf

D Dalam proses perencanaan pekerjaan konstruksi, langkah awal yang harus di perhatikan yaitu Work Breakdown Structure (WBS) dimana WBS merupakan pondasi proyek yang mendefinisakan pekerjaan sesuai obyektif proyek dan menentukan susunan struktur pekerjaan hingga menjadi lengkap. Khusus proyek konstruksi kereta api, belum ada suatu standar yang memuat tentang detail-detail paket aktivitas pekerjaan beserta metodenya dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Hal ini mengakibatkan setiap proyek konstruksi berbasis kereta api masih menggunakan beberapa metode dari luar Indonesia. Oleh karena itu, saat ini diperlukan penyeragaman metode dan kegiatan kerja yang harus ada dan harus dilaksanakan untuk proyek kereta api baik antar kota maupun lokal agar WBS dapat dibakukan dan digunakan dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi berbasis perkeretaapian. Hal ini juga dapat meminimalisir risiko yang terjadi. dan memastikan proyek selesai sesuai target baik dari segi kualitas, biaya, dan waktuMetodologi dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi risiko pada proyek konstruksi dengan matriks WBS (observasi dan kuisioner). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik.Hasil dari penelitian ini dipilih 3 risiko tertinggi dan 1 risiko yang mewakili masing-masing kategori. Yang 3 (tiga) tertinggi adalah Keterlambatan pembebasan lahan oleh pemilik proyek, terdapat kekurangan pada desain yang dikerjakan tim perencana desain, dan revisi atau standar desain baru. Risiko yang mewakili masing-masing kategori adalah terdapat kekurangan pada desain yang dikerjakan tim perencana desain (Paket pekerjaan), Keterlambatan dalam pembebasan lahan oleh pemilik proyek (Metode/desain), revisi atau standar desain baru (Aktivitas), kekurangan material sesuai spesifikasi di lokasi kerja (Sumber daya material), peralatan idle/ tidak beroperasi (Sumber daya peralatan) dan kualifikasi dan spesialisasi tenaga kerja tidak sesuai perencanaan (Sumber daya manusia,)

I In the construction work planning process, the first step that must be considered is the Work Breakdown Structure (WBS) where the WBS is the project foundation that defines the work according to the project objectives and determines the structure of the work until it becomes complete. Specifically for railway construction projects, there is no standard that contains details of work activity packages and their methods for implementing work in the field. This has resulted in every rail-based construction project still using several methods from outside Indonesia. Therefore, currently it is necessary to have uniform methods and work activities that must exist and must be implemented for both inter-city and local railway projects so that WBS can be standardized and used in every railway-based construction project work. This can also minimize the risks that occur. and ensure the project is completed on target both in terms of quality, cost, and timeThe methodology in this study is to identify risks in construction projects with the WBS matrix (observations and questionnaires). Data analysis in this study used statistical analysis.The results of this study selected 3 highest risks and 1 risk representing each category. The highest 3 (three) are the delay in land acquisition by the project owner, there is a shortage in the design carried out by the design planning team, and revisions or new design standards. The risks that represent each category are deficiencies in the design carried out by the design planning team (work package), delays in land acquisition by the project owner (method/design), revision or new design standards (activity), material shortages according to specifications at the site work (material resources), idle/non-operating equipment (equipment resources) and labor qualifications and specializations that are not in accordance with the plan (Human resources,)

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?