B Beberapa metoda dapat digunakan untuk membersihkan bahan obturasi endodontik. Sampai saat ini belum ada penelitian mengenai efektivitas tip ultrasonik tanpa pelarut dalam membersihkan bahan obturasi endodontik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas ultrasonik dengan dan tanpa pelarut endodontik terhadap pembersihan bahan obturasi endodontik pada sepertiga tengah dan apikal saluran akar. Metode: Delapan belas gigi premolar pertama mandibula berakar tunggal dikumpulkan dari gigi yang diekstraksi untuk alasan perawatan ortodontik. Gigi didekoronasi sampai didapatkan panjang gigi 16 + 0,5 mm. Semua gigi dipreparasi dan diobturasi dengan menggunakan siler bioceramic dan guta-perca dengan teknik single cone. Pencitraan pra-instrumentasi dengan Cone Beam Computed Tomography (CBCT) pada semua gigi untuk mendapatkan volume awal bahan obturasi di sepertiga tengah dan apikal saluran akar. Setelah 30 hari dalam inkubator, sampel dibagi menjadi tiga kelompok (n=6). Kelompok 1 dibersihkan dengan ultrasonik dan xylene, kelompok 2 dibersihkan dengan ultrasonik dan orange oil dan kelompok 3 dibersihkan dengan ultasonik saja. Pencitraan pasca-instrumentasi dengan CBCT dilakukan dengan metoda yang sama demgam pencitraan pra-instrumentasi. Volume bahan obturasi yang dapat dibersihkan dihitung dengan CT Analyser. Two-way ANOVA digunakan untuk menentukan interaksi antara pelarut endodontik dengan lokasi. Hasil: Tidak ada perbedaan bermakna di antara kelompok berdasarkan perlakuan (p > 0,05), berdasarkan lokasi (p > 0,05) dan tidak ada interaksi bermakna antara perlakuan dan lokasi terhadap kebersihan saluran akar (p > 0,05). Kesimpulan: Penggunaan ultrasonik dengan dan tanpa pelarut mempunyai efektivitas yang sama dalam pembersihan bahan obturasi endodontik pada sepertiga tengah dan apikal saluran akar.