DETAIL KOLEKSI

Model pengukuran kinerja pemasok pada PT. Panarub Industry Tangerang


Oleh : Putri Handayani

Info Katalog

Subyek : Organizational effectiveness;Personnel management;Performance standards

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2014

Pembimbing 1 : Tri Wulandari SD

Kata Kunci : SCOR, AHP, OMAX

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2014_TS_MTI_163111013_Halaman-Judul.pdf
2. 2014_TS_MTI_163111013_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2014_TS_MTI_163111013_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2014_TS_MTI_163111013_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2014_TS_MTI_163111013_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2014_TS_MTI_163111013_Bab-4_Pengumpulan-dan-Pengolahan-Data.pdf
7. 2014_TS_MTI_163111013_Bab-5_Analisis-Sistem.pdf
8. 2014_TS_MTI_163111013_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
9. 2014_TS_MTI_163111013_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2014_TS_MTI_163111013_Lampiran.pdf

P Penelitian ini dilatarbelakangi dengan kebutuhan akan sebuah system navigasi yang mampu menunjang padatnya aktivitas transportasi laut Indonesia, dalam hal ini yaitu navigasi radar, mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jalur perhubungan antar wilayah yang didominasi oleh transportasi laut. Radar ini bekerja pada frekuensi S-band dengan frekuensi tengah 3 GHz. Jenis antena yang digunakan adalah antena patch mikrostrip. Satu modul antena terdiri dari 6X2 patch yang di-array secara horisontal dengan menggunakan inset dan pertubasi. Antena yang baik, minimal memenuhi syarat nilai return loss < -10 dB dan nilai VSWR < 2. Dalam Tesis ini akan dilakukan penelitian untuk memperlebar bandwidth, dalam perancangannya menggunakan perangkat lunak CST Microwave Studio. Bahan substrat menggunakan FR4 Epoxy dengan konstanta dielektrik (Er) = 4,6. Berdasarkan hasil simulasi, diperoleh nilai return loss sebesar —35,403 dB dan nilai VSWR sebesar 1,0345. Sedangkan berdasarkan pengukuran dengan Spectrum Analyzer, diperoleh nilai Return Loss sebesar -26,575 dB dan nilai VSWR sebesar 1,098. Hasilyang didapatkan saat pengukuran b •rbeda dengan hAPersaingan yang sangat tinggi dalam pasar global, dan meningkatnya harapan pelanggan. Telah memaksa perusahaan-perusahaan bisnis untuk menginvestasikan dan memusatkan perhatian pada rantai pasok mereka. (Simch Levi, 2003). Pemasok merupakan mitra bisnis yang memegang peranan sangat penting dalam menjamin ketersediaan barang pasokan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Performansi pemasok akan mempengaruhi performansi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu menilai pemasok secara cermat dan kontinyu. Penilaian pemasok seha.rusnya didasarkan pada kriteria yang dapat menambah nilai saat ini (current value) dan nilai pada masa yang akan datang (future value). PT Panarub Industry (PRB) adalah sebuah perusahaan yang memproduksi sepatu olahraga dan sepatu casual dengan brand .ADIDAS.Inc. Selama ini, perusahaan melakukan penilaian terhadap pemasok hanya terfokus pada kriteria yang bersifat current value dan model penilaian tersebut tidak diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi pemasok.Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran kinerja supplier chain PREI. Metode yang digunakan untuk mengukur performansi supply chain adalah Supply Chain Operation Reference (SCOR). SCOR merupakan model acuan proses operasi supply chain yang terbagi kedalarn 5 proses manajemen dasar supply chain yaitu Plan, Soul Make, Delivery dan Return. Pengukurann performansi dalam penelitian ini didukung oleh metode Analytical Hirarchy Process (AHP) dengan melakukan pembobotan nilai dan Objective Matrix (OMAX) untuk menghitung scoring system. Dari hasil perhitungan kedua metode didapat 8 indikator kinerja yang perlu segera mendapatkan tindakan perbaikan yaitu Persentase kemampuan supplier akan design baru (Pia), Persentase kemampuan Kapasitas supplier sesuai forecast PRB (P2b), Harga subcon kompetitif dan keterbukaan supplier akan negosiasi harga ex, harga printing Logo (Sla), Cepatnya info harga dan produk untuk perusahaan termasuk feedback negosiasi harga (S2a), Rata-rata kerusakan produk WIP dan hasil akhir (M1 a), Efisiensi material dan mesin (Mlb), Inovasi proses (M2a), Persentase biaya perngiriman barang (Dlb), dan Jurnlah produk sesuai dengan yang di order (D1c). Dengan melakukan perbaikan pada indikator-indikator tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan Performansi supply chain pada perusahaan. asil dari simulasi dikarenakan perubahan karakteris antena dan kondisi lingkungan saat proses pengukuran.

V Very high competition in the global market, and increasing customer expectations. It has forced business firms to invest and focus on their supply chains. (Simch Levi, 2003). Suppliers are business partners who play a very important role in ensuring the availability of supply goods needed by the company. Supplier performance will affect the company's performance. Therefore, companies need to assess suppliers carefully and continuously. Supplier assessment should be based on criteria that can add current value and future value. PT Panarub Industry (PRB) is a company that produces sports shoes and casual shoes with the brand .ADIDAS.Inc. So far, the company's assessment of suppliers only focuses on criteria that are current value and the assessment model is not classified according to the supplier's classification.In this study, the performance of the PREI supplier chain was measured. The method used to measure supply chain performance is the Supply Chain Operation Reference (SCOR). SCOR is a reference model for the supply chain operation process which is divided into 5 basic supply chain management processes, namely Plan, Soul Make, Delivery and Return. Performance measurement in this study is supported by the Analytical Hierarchy Process (AHP) method by weighting the value and Objective Matrix (OMAX) to calculate the scoring system. From the calculation results of the two methods obtained 8 performance indicators that need immediate corrective action, namely the percentage of the supplier's ability to new designs (Pia), the percentage of supplier capacity according to PRB forecasts (P2b), competitive subcon prices and supplier openness to price negotiations ex, printing prices Logo (Sla), Quick price and product info for the company including price negotiation feedback (S2a), Average WIP product damage and final result (M1 a), Material and machine efficiency (Mlb), Process innovation (M2a), Cost percentage delivery of goods (Dlb), and the number of products according to the order (D1c). By making improvements to these indicators, it is hoped that it can help improve supply chain performance in the company.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?