DETAIL KOLEKSI

Kajian interior restoran Tionghoa Peranakan sebagai perwujudan sebuah perjalanan kebudayaan


Oleh : Stevanny

Info Katalog

Nomor Panggil : 0016/T/2011

Subyek : Restaurant - Chinese food;Interior design - Restaurant

Penerbit : FSRD - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Pembimbing 1 : Eddy Hadi Waluyo

Pembimbing 2 : Yusuf Affendi D

Kata Kunci : Restaurant, Peranakan Chinese

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2011_TS_MDP_1910900021_Halaman-judul.pdf
2. 2011_TS_MDP_1910900021_Bab-1.pdf
3. 2011_TS_MDP_1910900021_Bab-2.pdf
4. 2011_TS_MDP_1910900021_Bab-3.pdf
5. 2011_TS_MDP_1910900021_Bab-4.pdf
6. 2011_TS_MDP_1910900021_Bab-5...pdf
7. 2011_TS_MDP_1910900021_Daftar-pustaka.pdf

I Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak kultur (kebudayaan), dantidak sedikit diantaranya yang merupakan hasil asimilasi dua kebudayaan yangberbeda atau lebih, salah satunya adalah Tionghoa Peranakan, hasil asimilasibudaya antara Tionghoa dengan Indonesia. Dalam perkembangannya diIndonesia, warga Tionghoa Peranakan mempunyai perjalanan sejarah yangpanjang baik dalam hal ekonomi, politik dan sosial budaya, serta berbagaipeninggalan historis seperti artefak dan benda-benda lain yang merupakanperwujudan kebudayaan masyarakat pada masa itu. Ketika Indonesia berada dibawah pemerintahan Orde Baru, warga Tionghoa Peranakan mengalami represi,berupa pembatasan kebebasan berekspresi di berbagai aspek kehidupan yangmenyebabkan hilangnya perwujudan nyata budaya Tionghoa Peranakan yangmerupakan bagian dari sejarah bangsa. Ketika K.H. Abdurrahman Wahid (GusDur) diangkat menjadi presiden, kebebasan berekspresi bagi warga TionghoaPeranakan dikembalikan, membangkitkan euforia demokrasi bagi masyarakatyang bersangkutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansieuforia demokrasi masyarakat Tionghoa Peranakan yang dituangkan dalaminterior restoran dalam rangka perwujudan eksistensi sebuah perjalanan sejarahbudaya. Kajian dibatasi dalam bingkai kebudayaan, terhadap interior sebagaibentukan ruang fisik, dan dengan metode penelitian deskriptif komparatifsebagai satu bentuk metode penelitian kuantitatif.

I Indonesia is a country with many cultures, and not few of them are results of assimilation between two cultures or more, in which one of them is Tionghoa Peranakan (Peranakan Chinese), a result between Indonesian and Chinese culture assimilation. In its development in Indonesia, Peranakan Chinese people has a very long history in terms of economic, politic andsocio-cultural, and also various kinds of historical sites and things, acted as result of represented culture of the people at that time. While Indonesia isunder the New Order (Orde Baru) governance, Peranakan Chinese people experienced a repression, in forms of freedom limitation to express themselves in many kinds of daily life aspects, resulting a missing line intrue forms of Peranakan Chinese culture which, a matter of fact, is a part ofthe Indonesian history itself. When K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)elected as the new president, Peranakan Chinese’s freedom to express oneselfwas given back, resurrecting a democratic euphoria of the particularsociety. The purpose of this research is to know the significance of thedemocratic euphoria of the Peranakan Chinese which is applied in theinterior of restaurants, resulting an existence of a culture-historical timeline.Study is limited under the cultural framework, applied to interior as a physical spatial form, and with the comparative descriptive method as one of the qualitative research method.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?