DETAIL KOLEKSI

Transformasi motif kawung dari kain batik ke lukisan

0.0


Oleh : Chara Susanti

Info Katalog

Nomor Panggil : 0003/T/2012

Subyek : Design - Transformation

Penerbit : FSRD - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Eddy Hadi Waluyo

Pembimbing 2 : Agus Nugroho

Kata Kunci : transformation, kawung, batik

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TS_MDP_191100038_Halaman-Judul.pdf
2. 2012_TS_MDP_191100038_Bab-1.pdf
3. 2012_TS_MDP_191100038_Bab-2.pdf
4. 2012_TS_MDP_191100038_Bab-3.pdf
5. 2012_TS_MDP_191100038_Bab-4.pdf
6. 2012_TS_MDP_191100038_Bab-5.pdf
7. 2012_TS_MDP_191100038_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2012_TS_MDP_191100038_Lampiran.pdf

B Batik merupakan istilah untuk pewarnaan kain dengan menggunakan malam sebagai penghambat warna. Seiring perkembangan zaman istilah batik digunakan untuk motif tertentu yang diaplikasikan pada kain yang dibatik. Motif batik memiliki ciri khas tersendiri dan memiliki filosofi khusus pada setiap motifnya. Pada awal perkembangan batik, batik diproduksi di kalangan kerajaan dan motif yang disebut dengan motif pedalaman ini memiliki ciri khas bentuk dan pengulangan geometris. Terlihat dari jejak sejarah pada seni arca, sejak era Mataram motif kawung dipakai oleh kaum raja. Raja merupakan representasi Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Motif kawung memiliki filosofi kesempurnaan dan mengingatkan akan Tuhan.Keenam lukisan motif kawung dianalisa menggunakan ikonografi, kemudian dianalisa dengan metode heuristik secara sinkronis dan diakronis. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa lukisan motif kawungmerupakan hasil spiritualisasi dan kontekstualisasi sang pelukis sebagai respon atas lingkungan dan dirinya sendiri. Tak lepas dari filosofi kain kawung, lukisan motif kawung merepresentasikan hidup manusia dan mengingatkan penikmat lukisan untuk senantiasa ingat pada Tuhan

B Batik is a term for fabric colouring technique using candle as the colour mask. Along with the times, the term of batik is used for some special patterns which are applied on fabric. Batik patterns have its own speciality and special philosophy for each pattern.In the early development of batik, batik was produced only in kingdom and the pattern called “motif pedalaman” is characterized by geometric and repetition shapes. As seen on the traces from the history of art sculpture from the Mataram era, kawung pattern is used by the king. King is the representation of God in daily life. Philosophy of kawung pattern is perfection and reminder of the God.The six kawung pattern paintings were researched using iconography, then each painting was analysed synchronically and diachronically with heuristic methods. From this research, we can see that kawung pattern painting is the result of spiritualization and contextualization of the artist as response to the environment and themself. Not separated from kawung fabric philosophy, kawung pattern painting represents human life and constantly reminds the viewer to God.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?