Perbaikan beban kerja fisik pramudi ix untuk mengurangi resiko ergonomi kerja
S Salah satu alat transportasi massal yang digunakan masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya untuk melakukan aktifitas adalah Transjakarta. Pramudi Transjakarta koridor IX dihadapkan pada permasalahan kondisi jalan yang sangat macet, jam kerja yang panjang, dan memiliki rute terpanjang yaitu sebesar 28,8 km. Panjangnya rute serta kondisi jalan yang macet tersebut dapat menimbulkan kelelahan bagi pramudi koridor IX yang dapat menyebabkan risiko ergonomi, salah satunya adalah kecelakaan yang disebabkan kondisi fisik pramudi. Pramudi bus Transjakarta dituntut untuk memiliki keahlian, kecermatan, dan kewaspadaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengemudi transportasi massal lain yang berada di Jakarta. Penelitian ini terfokus pada kondisi pramudi bus Transjakarta dimana dengan adanya pramudi bus Transjakarta yang aman dan sehat akan memicu pada hasil pekerjaan yang maksimum. Untuk mencapai kondisi pramudi Transjakarta yang aman dan sehat maka dilakukan penelitian beban kerja fisik terhadap pramudi Transjakarta koridor IX. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur denyut nadi pramudi Transjakarta koridor IX. Hasil Pengukuran denyut nadi berbeda – beda karena beberaa faktor seperti usia , berat badan, tinggi badan, waktu kerja, dan lain – lain. Hasil pengukuran denyut nadi pramudi di konversi menjadi konsumsi energi dengan menggunakan rumus Keytel. Setelah dilakukan perhitungan konsumsi energi selanjutnya dilakukan perhitungan konsumsi oksigen dan Metabolic Work Rate. Hasil perhitungan konsumsi energi menggunakan rumus Keytel untuk pramudi Transjakarta koridor IX pada shift 1 sebesar 7,81 kkal/min dan untuk shift 2 sebesar 10,88 kkal/min. Perhitungan konsumsi energi tidak hanya dipengaruhi denyut nadi tetapi usia dan berat badan juga. Dari hasil perhitungan menggunakan rumus Keytel dapat disimpulkan bahwa konsumsi energi pada pramudi Transjakarta koridor IX tergolong berat dan perlu dilakukan perbaikan dengan menambahkan jam istirahat pada pramudi Transjakarta koridor IX.
O One means of mass transportation that is used by the people of Jakarta and surrounding areas to conduct the activity is transjakarta. Driver Transjakarta corridor IX faced with the problem of heavily trafficked road conditions, long hours, and have the longest route is 28.8 km. The length of route and road conditions are jammed can cause fatigue for the driver of the corridor IX that may cause ergonomic risk, one of which is an accident caused physical condition of drivers. Transjakarta bus drivers are required to have expertise, accuracy, and vigilance is higher compared to other mass transit driver who was in Jakarta. This study focused on the conditions in which the Transjakarta bus driver with the bus driver a safe and healthy Transjakarta will trigger on the work that maximum. To achieve the conditions Transjakarta driver safe and healthy research is conducted physical workload on the driver Transjakarta corridor IX. This research was conducted by measuring the pulse driver Transjakarta corridor IX. Pulse measurement result is different - different because beberaa factors such as age, weight, height, working time, and others - others. The driver pulse measurement results in the conversion into energy consumption by using the formula Keytel. After calculating the energy consumption is then performed calculations of oxygen consumption and metabolic Work Rate. Results of the energy consumption calculations using formulas Keytel for driver Transjakarta corridor IX in one shift of 7.81 kcal / min and to shift 2 at 10.88 kcal / min. Calculation of energy consumption is not only influenced by the pulse, but the age and weight as well. From the calculation using the formula Keytel can be concluded that the energy consumption of the driver Transjakarta corridor IX quite heavy and needs to be improved by adding hours of rest on driver Transjakarta corridor IX.