DETAIL KOLEKSI

Hubungan Nocturia terhadap kejadian Insomnia pada Lansia


Oleh : Indi Estyana Putri

Info Katalog

Nomor Panggil : S 2054

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : David Tjahyadi

Subyek : Sleep disorders;Insomnia

Kata Kunci : Insomnia, nocturia, elderlyi

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TA_SKD_030001900062_Halaman-Judul.pdf 17
2. 2023_TA_SKD_030001900062_Pengesahan.pdf 1
3. 2023_TA_SKD_030001900062_BAB-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2023_TA_SKD_030001900062_BAB-2_Tinjauan-Literatur.pdf 20
5. 2023_TA_SKD_030001900062_BAB-3_Kerangka-Teori.pdf 2
6. 2023_TA_SKD_030001900062_BAB-4_Metode-Penelitian.pdf 9
7. 2023_TA_SKD_030001900062_BAB-5_Hasil.pdf 2
8. 2023_TA_SKD_030001900062_BAB-6_Pembahasan.pdf 4
9. 2023_TA_SKD_030001900062_BAB-7_Kesimpulan.pdf 1
10. 2023_TA_SKD_030001900062_Daftar-Pustaka.pdf 4
11. 2023_TA_SKD_030001900062_Lampiran.pdf 22

I Insomnia adalah kesulitan untuk memulai tidur, mempertahankan tidur atau kualitastidur yang buruk selama 1 bulan atau lebih. Prevalensi gangguan tidur pada lansiacukup tinggi yaitu sekitar 67 % (WHO 2010). Salah satu penyebab uta gangguantidur adalah nocturia. Nocturia merupakan salah satu gejala yang terjadi padagangguan saluran kemih bagian bawah (LUTS). Nocturia dapat disebabkan karenaproduksi urin meningkat ataupun karena kapasitas buli-buli menurun.METODEPenelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, dengan desain crosssectional.Kuesioner Nocturia Single-Question Scale (NSQS) digunakan untukmenilai derajat keparahan nocturia. dan kuesioner Insomnia Symptom Questionnaire(ISQ) digunakan untuk menilai kejadian Insomnia pada subjek. Sampel padapenelitian ini adalah 120 subjek yang dipilih dengan teknik Simple RandomSampling. Analisis hasil penelitian menggunakan metode Chi-square.HASILTerdapat hubungan yang bermakna antara nocturia derajat ringan dan derajat beratterhadap angka kejadian insomnia dengan nilai p = 0,027 ( p < 0,05 ) di posyandulansia Kebon Pala. Seringnya Buang Air Kecil (BAK) pada malam hari dapatmeningkatkan resiko terjadinya insomnia pada lansia.KESIMPULANPrevalensi kejadian insomnia di posyandu lansia Kebon Pala Jakarta Timur sebesar79,2%. Dan didapatkan prevalensi nocturia derajat berat di posyandu lansia KebonPala Jakarta Timur sebesar 51,7%, sedangkan nocturia derajat ringan sebesar 48,3%.Lansia dengan nocturia derajat berat lebih berisiko mengalami insomnia denganprevalensi sebesar 45% dibanding nocturia derajat ringan dengan prevalensi 34,2%.Hasil uji statistic pada penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermaknaantara nocturia derajat ringan dan derajat berat terhadap angka kejadian insomniadengan nilai p = 0,027 ( p < 0,05 ) sehingga dapat dikatakan terdapat hubungan antaranocturia terhadap kejadian insomnia.

I Insomnia is difficulty falling asleep, maintaining sleep or poor sleep quality for 1month or more. The prevalence of sleep disorders in the elderly is quite high, whichis around 67% (WHO 2010). One of the main causes of sleep disturbance is nocturia.Nocturia is a symptom that occurs in lower urinary tract disorders (LUTS). Nocturiacan be caused by increased urine production or decreased bladder capacity.METHODSThis study used a descriptive analytic method, with a cross-sectional design. TheNocturia Single-Question Scale (NSQS) questionnaire was used to assess the severityof nocturia. and the Insomnia Symptom Questionnaire (ISQ) questionnaire was usedto assess the incidence of insomnia in the subject. The sample in this study were 120subjects selected by the Simple Random Sampling technique. Analysis of researchresults using the Chi-square method.RESULTSThere was a significant relationship between mild and severe degrees of nocturia onthe incidence of insomnia with a value of p = 0.027 (p <0.05) at the Kebon Palaelderly Posyandu. Frequent urination (BAK) at night can increase the risk ofinsomnia in the elderly.CONCLUSIONSThe prevalence of insomnia at the Kebon Pala elderly Posyandu, East Jakarta, was79.2%. And the prevalence of severe nocturia at the Kebon Pala elderly Posyandu,East Jakarta, was 51.7%, while mild nocturia was 48.3%. Elderly with severe nocturiaare more at risk of experiencing insomnia with a prevalence of 45% compared to mildnocturia with a prevalence of 34.2%. The results of statistical tests in this studyshowed that there was a significant relationship between mild and severe degrees ofnocturia on the incidence of insomnia with a p value = 0.027 (p <0.05) so that it canbe said that there is a relationship between nocturia and the incidence of insomnia.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?