DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang maloklusi dengan kebutuhan perawatan ortodonti interseptif : kajian pada anak usia 8 - 10 tahun di SDK Sang Timur Jakarta Timur


Oleh : Rena Bernadet

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.643 REN h

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Yohana Yusra

Subyek : Malocclusion;Orthodontics

Kata Kunci : knowledge, interceptive orthodontics, IKPO-I, malocclusion

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TA_KG_040001600054_Halaman-Judul.pdf
2. 2023_TAKG_040001600054_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2023_TA_KG_040001600054_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2023_TA_KG_040001600054_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf 7
5. 2023_TA_KG_040001600054_Bab-3_Kerangka-Teori.pdf 2
6. 2023_TA_KG_040001600054_Bab-4_Metode-Penelitian.pdf
7. 2023_TA_KG_040001600054_Bab-5_Hasil-Penelitian.pdf
8. 2023_TA_KG_040001600054_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2023_TA_KG_040001600054_Bab-7_Kesimpulan-Dan-Saran.pdf
10. 2023_TA_KG_040001600054_Daftar-Pustaka.pdf 4
11. 2023_TA_KG_040001600054_Lampiran.pdf 13

L Latar belakang : Maloklusi adalah penyimpangan oklusi normal yang merupakan prioritas ketiga masalah kesehatan gigi. Ortodonti interseptif merupakan perawatan ortodonti untuk mengurangi terjadi maloklusi. Kebutuhan perawatan ortodonti pada anak dapat dipengaruhi oleh pengetahuan orang tua mengenai maloklusi. Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan orang tua murid SDK Sang Timur, Jakarta Timur tentang maloklusi dengan kebutuhan perawatan ortodonti interseptif. Metode : Jenis penelitian merupakan observasional analitik dengan rancangan potong silang. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan formulir IKPO-I dan pengisian kuesioner modifikasi Pravara Institute of Medical Sciences & Rural Dental College, Loni, India. Hasil : Subjek penelitian sebanyak 103 murid dan orang tua SDK Sang Timur Jakarta Timur didapatkan tingkat pengetahuan baik tentang maloklusi 48 orang tua (46,6%) dan pengetahuan kurang tentang maloklusi 26 orang tua (25,2%). Pemeriksaan subjek menggunakan IKPO-I diperoleh hasil 17 (16,5%) tidak membutuhkan perawatan ortodonti dan 29 (28,1%) membutuhkan perawatan korektif. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan orangtua tentang maloklusi tidak memiliki hubungan dengan kebutuhan perawatan ortodonti interseptif

B Background: Malocclusion is a deviation from normal occlusion and the third priority dental health issue. Interceptive orthodontics is a treatment for reducing malocclusion. Knowledge of malocclusion by parents can affect whether or not their children require orthodontic treatment. Objective: Determining the correlation between parental understanding of malocclusion and the necessity for interceptive orthodontic treatment among Primary School of Sang Timur students in East Jakarta. Methods: This sort of research was an analytic observational study, using a cross-sectional design. The examination was conducted using the IKPO-I form and a modified questionnaire from Pravara Institute of Medical & Rural Dental College, Loni, India. Results: The findings demonstrated that 48 parents (46.6%) of the 103 students and parents at Primary School of Sang Timur Elementary in East Jakarta had a good knowledge of malocclusion; on the other hand, 26 parents (25%) had less understanding. Examining the participants using the IKPO-I revealed that 17 (16,5%) did not require orthodontic treatment; on the other hand, 29 (28.1%) did. Conclusion: Based on the findings of this study, there is no correlation between parental knowledge of malocclusion and the requirement for interceptive orthodontic treatment

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?