DETAIL KOLEKSI

Pembuatan biodiesel minyak nyamplung dan uji kinerja pada mesin diesel


Oleh : Rayi F Hallan

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Hafnan

Subyek : Biodiesel fuels industry

Kata Kunci : biodiesel production, nyamplung oil, performance test, diesel engine

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TA_STM_06111014_Halaman-Judul.pdf
2. 2017_TA_STM_06111014_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2017_TA_STM_06111014_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2017_TA_STM_06111014_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2017_TA_STM_06111014_Bab-3_Metode-Penelitian.pdf
6. 2017_TA_STM_06111014_Bab-4_Hasil-Dan-Analisa.pdf
7. 2017_TA_STM_06111014_Bab-5_Kesimpulan-Dan-Saran.pdf

B Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak nabati atau lemak hewan. Proses pencampuran dengan menggunakan metode transesterifikasi menggunakan methanol. Biodiesel merupakan kandidat yang paling baik untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena biodiesel merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan diesel petrol di mesin sekarang ini dan dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan infrastruktur zaman sekarang. Pada tugas akhir ini penulis membuat biodiesel dengan menggunakan metode degumming dan transesterifikasi. Bahan baku yang digunakan adalah minyak nyamplung dan kemudian hasil biodiesel nyamplung diuji pada mesin diesel statis dan Uji Lab di Petrolab Services dengan 3 jenis sampel untuk dibandingkan dengan solar. 3 jenis sampel tersebut antara lain : B5 (campuran 5% Biodiesel Nyamplung dan 95% Solar) ; B10 (campuran 10% Biodiesel Nyamplung dan 90% Solar) dan B15 (campuran 15% Biodiesel Nyamplung dan 85% Solar). Dari hasil penelitian Lab B5 memiliki indeks setana sebesar 43.8, B10 memiliki indeks setana sebesar 43 dan B15 memiliki indeks setana sebesar 42.4. B5, B10 dan B15 memiliki kepekatan yang konstan disaat pembebanan 20%, 40% dan 60%, yakni 10% opasitas. Bahan bakar B5 memiliki konsumsi terendah pada kondisi pembebanan sebesar 80% yaitu sebesar 2.3924 kg/jam dan lebih rendah dibandingkan konsumsi Solar. Secara tidak langsung B5 dapat menggantikan solar karena harga SFC pada beban 80% tidak jauh berbeda dengan solar.

B Biodiesel is a fuel consisting of a mixture of mono-alkyl esters of long chain fatty acids, which is used as an alternative to diesel engine fuels and is made from renewable sources such as vegetable oils or animal fats. The mixing process uses the transesterification method using methanol. Biodiesel is the best candidate to replace fossil fuels as the world's main transportation energy source, because biodiesel is a renewable fuel that can replace petrol diesel in current engines and can be transported and sold using today's infrastructure. In this final project the author makes biodiesel using degumming and transesterification methods. The raw material used is nyamplung oil and then the results of nyamplung biodiesel are tested on a static diesel engine and Lab Test at Petrolab Services with 3 types of samples to be compared with diesel. The 3 types of samples are: B5 (mixture of 5% Nyamplung Biodiesel and 95% Diesel); B10 (mixture of 10% Nyamplung Biodiesel and 90% Diesel) and B15 (mixture of 15% Nyamplung Biodiesel and 85% Diesel). From the results of research Lab B5 has a cetane index of 43.8, B10 has a cetane index of 43 and B15 has a cetane index of 42.4. B5, B10 and B15 have constant density when loading 20%, 40% and 60%, which is 10% opacity. B5 fuel has the lowest consumption at loading conditions of 80% which is equal to 2.3924 kg/hour and lower than the consumption of Solar. Indirectly B5 can replace diesel fuel because the price of SFC at 80% load is not much different from diesel.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?