DETAIL KOLEKSI

Efek ekstrak etanol tumbuhan sarang semut (Myrmecodia Pendans) terhadap pembentukan jembatan dentin pada pulpitis : kajian pada sediaan histopatologi pulpa gigi tikus sprague dawley

4.0


Oleh : Sindy Fidelia

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.07 SIN e

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Janti Sudiono

Pembimbing 2 : Budi Kurniadhi

Subyek : Pulpitis;Herbs - Therapeutic use

Kata Kunci : Sarang semut (Myrmecodia pendans), dentin bridge, Anti- inflamation, Pulpitis, Ca(OH)2.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_KG_040001400147_Halaman-judul.pdf
2. 2018_TA_KG_040001400147_Lembar-pengesahan.pdf 6
3. 2018_TA_KG_040001400147_Bab-1-Pendahuluan.pdf 8
4. 2018_TA_KG_040001400147_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2018_TA_KG_040001400147_Bab-3-Kerangka-teori,-konsep,-dan-hipotesis.pdf
6. 2018_TA_KG_040001400147_Bab-4-Metode-penelitian.pdf
7. 2018_TA_KG_040001400147_Bab-5-Hasil-penelitian.pdf
8. 2018_TA_KG_040001400147_Bab-6-Pembahasan.pdf
9. 2018_TA_KG_040001400147_Bab-7-Kesimpulan-dan-saran.pdf
10. 2018_TA_KG_040001400147_Daftar-pustaka.pdf
11. 2018_TA_KG_040001400147_Lampiran.pdf

I Inflamasi merupakan respon protektif jaringan terhadap jejas. Pulpitis adalah inflamasi pada pulpa gigi yang biasanya disebabkan karena invasi bakteri yang memicu pelepasan mediator inflamasi yang dapat mempengaruhi pembentukan jembatan dentin. Penggunaan tanaman berkhasiat obat saat ini sedang banyak diteliti. Salah satunya adalah Sarang semut (Myrmecodia pendans) yang diketahui mengandung flavonoid sebagai antiinflamasi. Penelitian yang dilakukan adalah observasional (in vivo) dengan rancangan potong silang (cross sectional), bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol Sarang semut terhadap pembentukan jembatan dentin pada pulpitis. Penelitian ini mengggunakan sediaan histopatologi pulpa gigi tikus Sprague Dawley yang mengalami pulpitis akibat induksi Porphyromonas gingivalis selama 48 jam. Gambaran pembentukan jembatan dentin dilihat dengan melakukan skoring sediaan histopatologi (skor 1: tidak terbentuk jembatan dentin, skor 2: pembentukan jembatan dentin <50% dan skor 3: pembentukan jembatan dentin >50%) pada setiap kelompok, yaitu kelompok I pulpa normal, kelompok II kontrol negatif (pulpitis tanpa treatment), kelompok III perlakuan (pulpitis dengan ekstrak Sarang semut), kelompok IV kontrol positif (pulpitis dengan CaOH2). Kelompok II, III dan IV dibagi menjadi sub kelompok pengamatan dengan waktu perlakuan 48, 96, 168, 336 jam. Efek antiinflamasi tertinggi didapatkan dari kelompok perlakuan (pulpitis dengan Sarang semut) pada jam ke-48, 96, 168 kecuali pada jam ke- 336 dibandingkan dengan kelompok kontrol positif (pulpitis dengan CaOH2). Hasil uji statistik menggunakan Kruskal Wallis menunjukkan adanya efek yang signifikan (p<0.05) antara kelompok pulpa normal, kontrol negatif (pulpitis tanpa treatment), kontrol positif (pulpitis dengan CaOH2), dan kelompok perlakuan (pulpitis dengan Sarang semut) pada 48, 96, 168, 336 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan Myrmecodia pendans mempunyai efek antiinflamasi yang setara dengan Ca(OH)2 yang biasa digunakan sebagai obat komersial pada kasus pulpitis.

I Inflammation is a protective tissue response against wound. Pulpitis is a dental pulp tissue inflammation usually caused by bacteria invasion which stimulates the inflammation mediators that may affect dentin bridge formation. Recently, the usage of the plants as medication has been widely researched. One of them is Sarang semut (Myrmecodia pendans) that contains flavonoids as anti inflammation. This research is an observational study {in vivo) with cross sectional study design, to find out the effect of Myrmecodia pendans ethanol extract on dentin bridge formation in pulpitis. This study was done on histopatologic preparations of Sprague Dawley rat dental pulp which had been inducted to be pulpitis with Porphyromonas gingivalis for 48 hours. Description of dentin bridge formation seen by scoring histopathology (score 1: no dentin bridge, score 2: dentin bridge formation <50% and score 3: dentin bridge formation> 50%) in each group, group I representing normal pulp, group II representing negative control (pulpitis without treatment), group III representing treated with Myrmecodia pendans, group IV representing positive control (pulpitis with CaOH2). Group II and III were divided into subgroups based on the treatment periods of 48, 96, 168, 336 hours. The highest anti-inflamatory effect was obtained from the treatment group (pulpitis with Myrmecodia pendans) at 48, 96, 168 hours except at 336 hours compared with the positive control group (pulpitis with Ca(OH)2. The statistic test using Kruskal Wallis results show that there are significant effects (p<0.05) among the pulpitis sample, negative control (pulpitis without treatment), positif control (pulpitis with Ca(OH)2), and the Myrmecodia pendans treatment subgroups at 48, 96, 168, 336 hours. Myrmecodia pendans ethanol extract has comparable anti inflammation effect with Ca(OH)2 which is used for pulpitis commercial medicament.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?