DETAIL KOLEKSI

Perancangan pengering batu bara dengan memanfaatkan gas buang hasil pembakaran menggunakan Metode CFD


Oleh : Irene Mellina Panggabean

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Rosyida Permatasari

Subyek : Heat exchanger industry

Kata Kunci : thermal fluid heating system, dryer, coal, cfd, fluidization

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TA_STM_061001904028_Halaman-Judul.pdf
2. 2021_TA_STM_061001904028_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2021_TA_STM_061001904028_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2021_TA_STM_061001904028_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2021_TA_STM_061001904028_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2021_TA_STM_061001904028_Bab-4_-Analisa-dan-Pembahasan.pdf
7. 2021_TA_STM_061001904028_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2021_TA_STM_061001904028_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2021_TA_STM_061001904028_Lampiran.pdf

S Sistem Pemanas Fluida Termis merupakan peralatan penukar panas yangmenggunakan fluida cair sebagai media penukar panas secara radiasi dengan menggunakanpanas dari pembakaran bahan bakar batubara. Sistem ini membutuhkan konsumsi bahanbakar dan memiliki temperatur gas buang yang tinggi, sehingga memiliki efisiensi yangrelatif rendah. Penelitian ini membahas Perancangan Pengering Batubara Menggunakan GasBuang Hasil Pembakaran Pada Sistem Pemanas Fluida Termis Menggunakan Metode CFD.Berdasarkan hasil perhitungan terdapat 3041,4 kJ/s energi dan temperatur gas panas buang(250 C) yang masih dapat digunakan kembali untuk memenuhi kebutuhan pengeringanbatubara. Terdapat dua parameter yang digunakan yakni parameter 1 adalah kecepatan aliranudara masuk 0,29 m/s dan waktu pengeringan 40 menit ; dan parameter 2 adalah kecepatanminimum fluidisasi 0,29 m/s selama 8,84 menit. Dari hasil perhitungan secara analitik untukfraksi volume didapatkan dimensi ruang pengering dengan panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi2 m yang mampu menampung 1100 kg batubara yang mengisi ruang pengeringan setinggi0,44 m. Data hasil perhitungan analitik menjadi input bagi simulasi ANSYS Fluent. Hasilsimulasi dari parameter 1 memperlihatkan bahwa distribusi temperatur pada ruangpengeringan mencapai 77 C - 127 C sedangkan hasil dari parameter 2 memperlihatkandistribusi temperatur pada ruang pengeringan mencapai 227 C - 447 C. Hasil simulasidengan parameter 1 lebih baik daripada parameter 2 karena memberikan distribusi temperaturyang sesuai dengan hasil uji eksperimen sebelumnya dengan distribusi temperatur 115 C dengan waktu pengeringan 40 menit.

T The Thermic Fluid Heating System is a heat exchanger equipment that uses liquidfluid as a radiant heat exchange medium using heat from burning coal fuel. This systemrequires fuel consumption and has a high exhaust gas temperature, so it has a relatively lowefficiency. This study discusses the Design of Coal Dryer Using Exhaust Gas Combustion InThermic Fluid Heating System Using CFD Method. Based on the calculation results, therewhich can still be reused tomeet coal drying needs. There are two parameters used, namely the first parameter is theincoming air flow velocity 0.29 m/s and a drying time of 40 minutes; and the secondparameter is the minimum fluidization velocity of 0.29 m/s for 8.84 minutes. From theanalytical calculation for the volume fraction, the dimensions of the drying chamber are 2 mlong, 1 m wide and 2 m high which can accommodate 1100 kg of coal which fills the dryingchamber as high as 0.44 m. The data from the analytical calculation becomes the input forthe ANSYS Fluent simulation. The simulation results from the first parameter show that thetemperature distribution in the drying room reaches 77 C - 127 C while the results from thesecond parameter show that the temperature distribution in the drying room reaches 227 C -447 C . The simulation results with the first parameter are better than the second parameterbecause it provides an appropriate temperature distribution as the experimental result with 115 C and 40 minutes drying time.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?