DETAIL KOLEKSI

Perbaikan kualitas pada proses welding kabin colt diesel dengan Metode Six Sigma di PT Krama Yudha Ratu Motor

5.0


Oleh : Salshabila Medina

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Rina Fitriana

Pembimbing 2 : Debbie Kemala Sari

Subyek : Welding - Quality control;Six sigma (Quality control standard)

Kata Kunci : defect, dmaic (define, measure, analyze, improve, dan control), fmea (failure mode and effect analys

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TA_STI_063001700010_-Halaman-Judul.pdf
2. 2021_TA_STI_063001700010_Lembar-Pengesahan.pdf 4
3. 2021_TA_STI_063001700010_Bab-1_Pendahuluan.pdf 5
4. 2021_TA_STI_063001700010_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2021_TA_STI_063001700010_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2021_TA_STI_063001700010_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf 61
7. 2021_TA_STI_063001700010_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2021_TA_STI_063001700010_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2021_TA_STI_063001700010_Lampiran.pdf

P Perbaikan Kualitas pada Proses Welding Kabin Colt Diesel dengan Metode Six Sigma di PT Krama Yudha Ratu Motor Pengendalian kualitas merupakan faktor utama perusahaan dapat menjaga danmeningkatkan tingkat kepuasan pelanggan. PT Krama Yudha Ratu Motor adalahperusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan kendaraan niaga (commercialvehicle) Mitsubishi di Indonesia. Salah satu jenis kendaraan yang diproduksi adalahTruk Colt Diesel. Dari beberapa proses perakitan, proses Welding merupakanperakitan kabin kendaraan yang dilakukan dengan mesin portable spot gun dan lasbrazing yang dikendalikan oleh operator. Berdasarkan data historis defect padaproses Welding dari bulan Juli– September 2020 produksi kendaraan jenis ColtDiesel, ditemukan defect per unit sebesar 4,13%. Oleh karena itu, perusahaanpenerapan metode Six Sigma dengan metodologi DMAIC (Define, Measure,Analyze, Improve, dan Control) dengan tujuan meningkatkan kualitas hasil prosesproduksi. Bantuan tools digunakan seperti Diagram SIPOC, penentuan CTQ(Critical to Quality) dalam tahap Define; Peta Kendali, Perhitungan DPO, DPMO,dan level sigma dalam tahap Measure; Analisis Diagram Pareto, Diagram Ishikawa,metode Five Why Analysis, FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), dan FTA(Fault Tree Analysis) dalam tahap Analyze. Terdapat lima defect yaitu penyok,bolong, spot minus, menonjol, dan spot nyasar, Diperoleh level sigma sebesar3,8975. Dilanjutkan dengan hasil diagram pareto dengan defect tertinggi yaitupenyok sebesar 86,2%. Berdasarkan metode FMEA dan FTA, tiga penyebabdengan perolehan nilai RPN dan probabilitas tertinggi yaitu proses penangananmesin oleh operator yang kurang berhati-hati pada proses welding main body 1 yangmenyebabkan penyok pada back panel dan outer pilar, pemasangan bolt door paneldan penanganan mesin oleh operator yang kurang berhati-hati pada proses doorinstallment yang menyebabkan penyok pada door panel. Tahap improve, usulanperbaikan yang dapat diberikan adalah melakukan kontrol terhadap kinerja operatormenggunakan check sheet feedback yang lebih efektif dan menggunakan poka yoketorque wrench pada proses door installment. Penerapan check sheet feedbackusulan selama 7 hari produksi meningkatkan level sigma menjadi 3,9275.

Q Quality Improvement on Welding Process of Colt DieselCabin Using Six Sigma Method in PT Krama Yudha Ratu Motor Quality control is the main factor in maintaining and increasing the level ofcustomer satisfaction. PT Krama Yudha Ratu Motor is a company engaged in theMitsubishi commercial vehicles in Indonesia. One type of vehicle produced is ColtDiesel Truck. Welding processes assembly of a vehicle cabin with portable spot gunand brazing welding machine that controlled by the operator. Based on defectshistorical data on Welding process from July to September 2020 production of ColtDiesel vehicles the defects per unit was 4.13%. Using Six Sigma method withDMAIC methodology (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control) to improvethe quality. The tools used are SIPOC diagram, CTQ (Critical to Quality) in theDefine stage; Control chart, DPO, DPMO, and sigma level in the Measure stage;Pareto Diagram, Ishikawa Diagram, Five Whys Analysis method, FMEA (FailureMode and Effects Analysis), and FTA (Fault Tree Analysis) in the Analysis stage.There are five defects: dents, holes, minus spots, ding, and stray spots, with sigmalevel of 3.89752. Results of the Pareto diagram, the dent has the highest defect86.2%. Based on the FMEA and FTA methods, three causes with the highest RPNvalue and probability are the machine handling process by operators who are notcareful in the main body 1 welding process causes dents on the back panel andouter pillar, bolt door panel installation and machine handling by operators whoare less careful in the door installment process which causes dents in the doorpanel. In improve stage, the improvement that can be given is to control theperformance of the operator using a more effective feedback check sheet and to usepoka yoke torque wrench in the door installment process. The application of theproposed check sheet feedback for 7 days production increases the sigma level to3,9275.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?