DETAIL KOLEKSI

Manajemen risiko K3 pada proyek Bendungan Temef Nusa Tenggara Timur dengan metode failure mode and effect analysis (FMEA) dan metode fault tree analysis (FTA)

0.0


Oleh : William Aldrian Imanuel Mawikere

Info Katalog

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Bambang Endro Yuwno

Subyek : Risk Management;Dams - Design and construction

Kata Kunci : failure mode and effect analysis (FMEA), fault tree analysis (FTA), Temef Dam

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_STS_051001500119_Halaman-Judul.pdf
2. 2020_TA_STS_051001500119_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2020_TA_STS_051001500119_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2020_TA_STS_051001500119_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2020_TA_STS_051001500119_Bab-3_Metodelogi-Penelitian.pdf
6. 2020_TA_STS_051001500119_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf
7. 2020_TA_STS_051001500119_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2020_TA_STS_051001500119_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2020_TA_STS_051001500119_Lampiran.pdf

R Risiko adalah sesuatu kemungkinan yang dapat terjadi dalan suatu pekerjaan yang dapat memberikan kerugian dan juga keuntungan. Risiko terhadap suatu proyek konstruksi sendiri bersifat tidak bisa dihindari terutama dalam pekerjaan konstruksi besar seperti Proyek Bendungan Temef yang direncanakan akan menjadi Bendungan terbesar di Nusa Tenggara Timur. Maka dari itu dibutuhkannya manajemen risiko yang dapat meminimalisir kecelakaan terhadap kesehatan dan ,keselamatan kerja (K3). Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengetahui risiko-risiko yang berpotensial terjadi dan Fault Tree Analysis (FTA) untuk menganalisis faktor penyebab dominan terjadinya risiko tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko-risiko yang berpotensial terjadi pada Proyek Bendungan Temef da nada kemjngkinan penyebab terjadinya risiko sehingga dapat dihindari. Hasil dari penelitian ini menunjukan terdapat beberapa risiko yang berpotensial terjadi pada masing-masing paket pekerjaan proyek konstruksi yang pertama pada pekerjaan paket 1 diperoleh 3 risiko yang menjadi prioritas yaitu tertimbun tanah longsor disebabkan oleh 16 kombinasi kesalahan berdasarkan metode Fault Tree Analysis (FTA), hujan deras, sungai banjir disebabkan oleh 29 kombinasi kesalahan. Selanjutnya pada pekerjaan paket 2 diperoleh 3 risiko yang menjadi prioritas yaitu tertimbun tanah longsor disebabkan oleh 16 kombinasi kesalahan berdasarkan metode Fault Tree Analysis (FTA), kecelakaan alat berat disebabkan oleh 18 kombinasi kesalahan, excavator terguling disebabkan oleh 12 kombinasi kesalahan.

R Risk is a possibility that can occur in a job that can give you losses as well as profit. The risk to a construction project itself is inevitable, especially in large construction works, such as the Temef Dam project, which is planned to be the largest dam in East Nusa Tenggara. Therefore, it needs risk management that can minimize accidents to occupational health and safety (OHS). The study uses two methods namely the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) to determine the potential Risks and Fault Tree Analysis (FTA) to analyse the dominant causal factor. The research aims to determine the potential risks involved in the Temef Dam project as a possible risk of causing risks to be avoided. The results of this study showed that there are some potential risks occurring in each package of work of the first construction project in the work Package 1 obtained 3 risk that is the priority of the landslide caused by 16 combinations of errors based on the method fault Tree Analysis (FTA), heavy rain, flood river caused by 29 combinations of errors. Next on the job of package 2 obtained 3 risk of being the priority of the landslide is caused by 16 combinations of faults based on the fault Tree Analysis (FTA) method, heavy equipment accidents caused by 18 combinations of errors, excavator rolled over by 12 combinations of errors.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?