DETAIL KOLEKSI

Studi evaluasi pengaruh buangan gas NOx dan CO dari industri pulp dan kertas PT Kertas Bekasi Teguh terhadap kualitas udara di sekitarnya


Oleh : Murty Magda Pane

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 1999

Pembimbing 1 : Wahyudi Wisaksono

Pembimbing 2 : E. Budirahardjo

Subyek : Air quality;Environmental engineering

Kata Kunci : NOx , CO, air quality

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 1999_TA_STL_08293038_Halaman-Judul.pdf
2. 1999_TA_STL_08293038_Bab-1.pdf
3. 1999_TA_STL_08293038_Bab-2.pdf
4. 1999_TA_STL_08293038_Bab-3.pdf
5. 1999_TA_STL_08293038_Bab-4.pdf
6. 1999_TA_STL_08293038_Bab-5.pdf
7. 1999_TA_STL_08293038_Bab-6.pdf
8. 1999_TA_STL_08293038_Daftar-Pustaka.pdf
9. 1999_TA_STL_08293038_Lampiran.pdf

P PT. Kertas Bekasi Teguh adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan pulp dan kertas yang tergabung dalam Putera Group. Industri ini terletak di Jalan Perjuangan, Kampung Teluk Buyung, Bekasi Utara. Selain proses pembuatan pulp dan kertas, industri ini memiliki proses pendaurulangan bahan kimia pemasak yang membutuhkan proses pembakaran. Dari proses pembakaran ini dihasilkan buangan gas dan partikulat yang dikeluarkan melalui cerobong. Proses pembakaran yang menggunakan bahan bakar residu ini mengeluarkan zat pencemar yang diantaranya adalah NOx dan CO.Dengan adanya buangan gas ini diperlukan pengamatan terhadap kualitas udara agar dapat mengetahui konsentrasi atau perubahan kualitas udara yang terjadi di sekitar lokasi industri, yaitu dengan melakukan penelitian dan perhitungan teoritis sebagai perbandingan terhadap basil pengukuran lapangan. Perhitungan teoritis dilakukan dengan menggunakan metoda Gauss. Pengukuran lapangan dilakukan pada tiga titik dan perhitungan teoritis dilakukan pada lima belas titik. Untuk titik 1, 2 dan 3 data meteorologi didapat pada waktu pengukuran lapangan dan pada titik 4 sampai J 5 didapat dari data klimatologi. Untuk pengukuran lapangan data sekunder didapat dari industri sedangkan data primer pada saat pengukuran lapangan.Perbandingan hasil pengukuran lapangan dan perhitungan teoritis hanya untuk titik 1, 2 dan 3 saja, sedangkan titik 4 sampai 15 dilakukan untuk mengetahui konsentrasi NOx dan CO di udara sekitar industri. Hasil pengukuran lapangan dan perhitungan teoritis tidak menunjukkan banyak perbedaan sehingga selanjutnya dapat dilakukan perhitungan teoritis dengan model penyebaran Gauss. Konsentrasi teoritis NOx di titik-titik arah angin ke Timur Laut yaitu titik 1, 2 dan3 adalah 0,77 µg/m3; 6,5 2 µg/m3 dan 6, 17µg/m3. Untuk titik 4, 5 dan 6 adalah 5, 13µg/m3; 4,24 µg/m3 dan 2,5 µg/m3 dengan konsentrasi maksimum 7,47 µg/m3 pada jarak 600 meter. Pada arah angin Utara, yaitu titik 7, 8 dan 9 adalah 0,74 ug/m35,89 µg/m3 dan 6, 17 µg/m3, dengan konsentrasi maksimum 7, 1 µg/m3 pada jarak600 m. Untuk arah angin ke Barat, yaitu titik 10, 11 dan 12 adalah 0,76 µgtm3;4,58 µg/m3 dan 6,66 µg/m3 dengan konsentrasi maksimum 6,69 µg/m3 pada jarak590 m. Sedangkan pada arah angin ke Selatan, yaitu titik 13, 14 dan 15 adalah 0,75µg/m3; 6,23 µg/m3 dan 6,45 µg/m3 dengan konsentrasi maksimum sebesar 6,96µg/m3 pada jarak 600 m. Pada prediksi konsentrasi NOx tahun 2005 mendatang didapatkan hasil-hasil konsentrasi maksimum sebagai berikut : pada arah angin Timur Laut titik I adalah 5,59 µg/m3; titik 4 yaitu 5,76 ug/nr'; dan arah Utara, yaitu 5,5 µg/m3• Sedangkan untuk arah angin Barat yaitu 5, 18 µglm3 dan Selatan yaitu 5,38 µg/m3• Semuanya terjadi pada jarak 600 m, kecuali untuk arah angin ke Barat terjadi pada jarak 590 m. Konsentrasi NOx teoritis dan lapangan pada kondisi waktu dilaksanakannya penelitian ini, masih memenuhi Baku Mutu NOx pada SK MENKHL No. KEP.03/MENKLH 11/1991, yaitu 92,50 µg/m3, sehingga tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap manusia, flora, fauna dan sosio ekonomi budaya di lingkungan sekitar industri PT. KBT.Konsentrasi CO di titik-titik arah angin Timur Laut, yaitu titik 1, 2 dan 3 tidak terdeteksi, karena besarnya di bawah ambang batas bawah alat pendeteksi CO, yaitu 0,036 µg/m3• Untuk titik 4, 5 dan 6 adalah 0,00175 µg/m3; 0,00144 µg/m3 dan 0,000852 µg/m3, dengan konsentrasi maksimum 0,00253 µg/m3 pada jarak 600 m. Pada arah angin Utara, yaitu titik 7, 8 dan 9, adalah 0,00183 µg!m\0,00216 µglm3 dan 0,00224 µg/m3, dengan angka konsentrasi maksimum 0,00242 µg/m3 pada jarak 600 m. Untuk arah angin ke Barat, yaitu titik I 0, 11 dan 12 adalah 0,00019 µg/m3; 0,00156 µg/m3 dan 0,00227 µg/m3, dengan konsentrasi maksimum 0,00228 µg/m3 pada jarak 590 m. Pada arah angin Selatan, yaitu titik 13, 14 dan 15 adalah 0,000183 µg/m3; 0,0021 µg/m3 dan 0,0022 µglm3, dengan 0,00237 µg/m3 sebagai angka konsentrasi maksimum yang terjadi pada jarak 600 m. Konsentrasi CO teoritis dan lapangan pada kondisi waktu dilaksanakannya penelitian ini, masih memenuhi Baku Mutu CO, yaitu 2260,00 µglm3, sehingga tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap flora, fauna dan sosio ekonomi budaya di lingkungan sekitar industri PT. KBT.Pada prediksi konsentrasi CO untuk tahun 2005 mendatang didapatkan basil konsentrasi maksimum pada arah angin Timur Laut titik 1 yaitu 0,0019µg/m3 dan titik 4 yaitu 0,00196 µg/m3 yang terjadi pada jarak 600 m. Pada arah angin Utara, yaitu 0,00187 µg/m3 terjadi pada jarak 600 m dan Barat menunjukkan angka 0,00176 sebagai konsentrasi maksimum yang terjadi pada jarak 590 m, sedangkan arah angin ke Selatan adalah 0,00183 µg/m3 dan terjadi pada jarak 600 m. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa konsentrasi NOx dan CO di udara sekitar PT. KBT akibat pengaruh kegiatan industrinya dengan kondisi waktu penelitian ini dilaksanakan, pada saat ini dan tahun 2005 mendatang masih memenuhi Baku Mutu, yaitu 92,50 µg/m3 dan 2260 µg/m3, sehingga tidak akan memberikan pengaruh yang besar terhadap manusia, flora, fauna dan sosio ekonorni budaya di lingkungan sekitar PT. KBT.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?