DETAIL KOLEKSI

Evaluasi penggunaan metode aerated drilling pada trayek 9 7/8" sumur dvl-28 lapangan geothermal trident


Oleh : Bagus Ario Bimo Ardiwinata

Info Katalog

Nomor Panggil : 1120/TP/2019

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Lilik Zabidi

Pembimbing 2 : Apriandi Rizkina

Subyek : Petroleum engineering - Geothermal geology

Kata Kunci : drilling problem, aerated drilling, downhole problems, density.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_TM_071001300041_Halaman-Judul.pdf 24
2. 2019_TA_TM_071001300041_BAB-1.pdf 4
3. 2019_TA_TM_071001300041_BAB-2.pdf 32
4. 2019_TA_TM_071001300041_BAB-3.pdf 4
5. 2019_TA_TM_071001300041_BAB-4.pdf 18
6. 2019_TA_TM_071001300041_BAB-5.pdf 2
7. 2019_TA_TM_071001300041_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2019_TA_TM_071001300041_Lampiran.pdf 60

P Pada pemboran sumur panas bumi sering dijumpai masalah terjadinya hilangsirkulasi. Hal ini disebabkan karena struktur batuan pada lapangan panas bumibiasanya berupa batuan beku yang memiliki banyak rekahan. Permasalahan hilangsirkulasi ini juga terjadi pada trayek 9 ⅞” sumur panas bumi DVL-28 yang beradadi lapangan Trident.Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahuikeberhasilan aerated drilling dalam menanggulangi masalah hilang sirkulasi.Selanjutnya untuk mengetahui efektifitas pembersihan lubang bor, dapat diketahuidengan menyusun profil densitas dan profil kecepatan annular dari fluida aerasi.Aerated drilling merupakan metode penggunakan lumpur pemboran yangdicampurkan dengan udara bertekanan sehingga densitas fluida pemboran aerasimenurun. Penelitian dilakukan dengan melakukan analisis secara kualitatif dankuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahanyang terjadi pada trayek 9 ⅞” berdasarkan data yang diperoleh. Kemudian analisiskuantitatif dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan untuk mengetahuiefektifitas pembersihan lubang bor berdasarkan parameter-parameter densitasfluida aerasi dan kecepatan annular dari fluida aerasi dengan metode Guo-Ghalambor dan metode Gas Law. Selanjutnya jendela operasi disusun untukmengetahui rekomendasi laju pemompaan lumpur dan laju penginjeksian udarayang diizinkan.Dari analisis yang dilakukan, diketahui bahwa terjadi total loss circulationpada sepanjang trayek 9 ⅞”. Efektifitas pembersihan lubang bor pada pemboranaerasi dikatakan efektif jika densitas fluida aerasi menurun dengan nilai ECD fluidaaerasi lebih tinggi dari EMW fluida aerasi tersebut, dan kecepatan annular lebihtinggi dari kecepatan minimum. Didapatkan hasil ECD rata-rata pada Guo-Ghalambor dan Gas Law masing-masing 6.80 ppg dan 6.98 ppg, nilai EMW rataratapada metode Guo-Ghalambor dan Gas Law masing-masing 4.29 ppg dan 6.73ppg. Berdasarkan hasil perhitungan profil kecepatan diketahui kecepatan annularrata-rata pada metode Guo-Ghalambor dan Gas Law masing-masing 270.23 ft/mindan 294.57 ft/min, dimana kecepatan minimum dari metode Guo-Ghalambor danGas Law masing-masing sebesar 193.25 ft/min dan 238.32 ft/min.Merujuk pada hasil tersebut, disimpulkan bahwa pemboran aerasi yangdilakukan pada trayek 9 ⅞” berhasil dalam menurunkan densitas dari fluida aerasidan berhasil membersihkan lubang bor dari serbuk bor yang terbentuk.

L Loss circulation problem often occurred in geothermal well drilling process.This problem happened due to the formation in geothermal field usually made ofigneous rocks that have lot of cracks and shear. The goals of this research areknowing the success of aerated drilling in overcoming loss circulation problem.The other goal is to know the effectiveness of hole cleaning determined by densityprofile and velocity profile of aerated fluid.Aerated drilling is a method using drilling mud injected with pressurized airto lower the density of drilling fluid. This research is done with qualitative andquantitative analysis. Qualitative analysis is done with identifying problems thatoccurred in section 9 ⅞” based on achieved. And the quantitative analysis is doneby comparing calculation results of hole cleaning effectivity, fluid density, andannular velocity of drilling fluid with Guo-Ghalambor and Gas Law methods.Operating window are made to acknowledge recommended drilling fluid injectionrate and compressed air injection rate to achieve desired effectivity of aerateddrilling technique and overcome the problems that occured in well drilling.Base on the carried analysis, it is known that total loss circulation occurredalong the section 9 ⅞”. The effectiveness of hole cleaning could determined to beeffective if the density of drilling fluid are decreased with ECD value is higher thanEMW value, and annular velocity is higher than minimum velocity value. The resultof average ECD value from each Guo-Ghalambor and Gas Law methods are 6.80ppg and 6.98 ppg, with each average EMW value are 4.29 ppg and 6.73 ppg. Basedon velocity profile from each methods average minimum velocity value are 270.23ft/min and 294.57 ft/min, where the average minimum velocity from each methodsare 193.25 ft/min and 238.32 ft/min.The conclusion based on the results are aerated drilling done in section 9 ⅞”are succeeded in terms of lowering the fluid density and could clean the hole fromcuttings formed in the drilling process.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?