DETAIL KOLEKSI

Pengembangan bisnis baru “wrap to bite” di rumah makan padang serba sepuluh ribu

4.0


Oleh : Zulfia Maisyaroh

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Didian Suhardini

Subyek : Business;Restaurants

Kata Kunci : EDM (electrical discharge machines), jatropha curcas, viscocity, deep hole

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_STI_063001500128_Halaman-Judul.pdf
2. 2015_TA_STI_063001500128_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2015_TA_STI_063001500128_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2015_TA_STI_063001500128_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2015_TA_STI_063001500128_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2015_TA_STI_063001500128_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf
7. 2015_TA_STI_063001500128_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2015_TA_STI_063001500128_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2015_TA_STI_063001500128_Lampiran.pdf

R Rumah makan padang serba sepuluh ribu selama ini menyediakan menu umum masakan padang. Target pasar yang dituju oleh rumah makan ini adalah kalangan kelas menengah bawah. Untuk meningkatkan laba bisnis tersebut maka diperlukannya pengembangan bisnis baru dengan suatu inovasi produk untuk memperluas target pasar sehingga dapat bersaing di pasaran. Untuk itu diperlukan perumusan strategi yang tepat, menggunakan metode design thinking untuk mengidentifikasi peluang inovasi yang memungkinkan. Dari hasil design thinking didapatkan inovasi produk baru yaitu nasi padang yang dibungkus dengan tortilla dengan brand wrap to bite. Setelah mendapatkan inovasi baru dilakukan validasi dengan Validation Board dan komersialisasi dengan Value proposition canvas terhadap inovasi yang telah didapat, Kemudian digambarkan model bisnisnya dengan Business Model Canvas. Setelah itu dilakukan identifikasi faktor internal (Strengths dan Weaknesses) dan eksternal (Opportunities dan Threats) sekaligus perhitungan Matriks EFE dan IFE. Dari matriks EFE dan IFE didapatkan bahwa wrap to bite berada pada kuadran I, yaitu sedang mengalami pertumbuhan. Kemudian dilakukan penentuan strategi dari wrap to bite menggunakan matriks SWOT yang menghasilkan 10 strategi SO, ST, WO dan WT. Dari Matiks SWOT tersebut maka didapatkan strategi bisnis baru untuk wrap to bite. Kemudian setelah mendapatkan dan menjalankan strategi dari matriks SWOT dilakukan analisa pesaing menggunakan CPM (Competitive Profile Matrix) untuk mengetahui posisi wrap to bite dengan pesaing. Kemudian diakhiri dengan penyusunan Business Plan mulai dari gambaran usaha, aspek pemasaran dengan 10P(price, product, place, promotion, people, process, physical evidence, packaging, partnership, dan programming), aspek organiasasi dan manjemen, aspek produksi hingga aspek keuangan untuk menilai layak atau tidaknya suatu investasi bisnis. Dari aspek keuangan didapatkan nilai NPV (Net Present Value) sebesar Rp 80.917.995,18 dimana nilai tersebut menyatakan bahwa investasi Wrap to Bite dapat diterima atau layak, didapatkan pula nilai IRR (Internal Rate of Return) sebesar 51% lebih besar dari hasil BI rate 5.25%, dan didapatkan pula Payback Period sebesar 17 bulan artinya pengeluaran kas Wrap to Bite akan dapat diperoleh kembali dalam jangka 1 tahun 5 bulan.

P Padang restaurants all ten thousand provide a general menu of Padang cuisine. The target market for this restaurant is the lower middle class. To increase business profits, it is necessary to develop new business with a product innovation to expand the target market so that it can compete in the market. This requires the formulation of an appropriate strategy, using design thinking methods to identify possible innovation opportunities. From the results of design thinking, it was found a new product innovation, Padang rice wrapped in tortillas with brand wrap to bite. After getting new innovations, validation is done with the Validation Board and commercialization with the Value proposition canvas to the innovations that have been obtained, then described the business model with Business Model Canvas. After that, identification of internal (Strengths and Weaknesses) and external factors (Opportunities and Threats) as well as EFE and IFE Matrix calculations. From the EFE and IFE matrix found that wrap to bite is in quadrant I, which is experiencing growth. Then the strategy of wrap to bite is determined using a SWOT matrix which produces 10 SO, ST, WO and WT strategies. From the SWOT Matiks we get a new business strategy to wrap to bite. Then after obtaining and carrying out the strategy from the SWOT matrix, a competitor's analysis using CPM (Competitive Profile Matrix) is performed to determine the position of the wrap to bite with competitors. Then concludes with the preparation of a Business Plan starting from a business picture, marketing aspects with 10P (price, product, place, promotion, people, process, physical evidence, packaging, partnership, and programming), aspects of organization and management, production aspects to financial aspects for assess whether or not a business investment is feasible. From the financial aspect, the NPV (Net Present Value) value of Rp. 80,917,995.18 where the value states that the Wrap to Bite investment is acceptable or feasible, an IRR (Internal Rate of Return) value of 51% is greater than the BI result. rate of 5.25%, and also obtained a Payback Period of 17 months, meaning that the Wrap to Bite cash expenditure will be recoverable within 1 year and 5 months.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?