DETAIL KOLEKSI

Hubungan akomodasi insufisiensi dan astenopia pada remaja pertengahan


Oleh : Nadia Fernanda

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1127

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Husnun Amalia

Subyek : Asthenopia;Ophthalmology

Kata Kunci : accommodation of insufficiency, asthenopia, middle adolescence

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TA_KD_03013133_halaman-judul.pdf
2. 2017_TA_KD_03013133_bab-1-pendahuluan.pdf
3. 2017_TA_KD_03013133_bab-2-tinjauan-literatur.pdf
4. 2017_TA_KD_03013133_bab-3-kerangka-konsep.pdf
5. 2017_TA_KD_03013133_bab-4-metode.pdf
6. 2017_TA_KD_03013133_bab-5-hasil.pdf
7. 2017_TA_KD_03013133_bab-6-pembahasan.pdf
8. 2017_TA_KD_03013133_bab-7-kesimpulan.pdf
9. 2017_TA_KD_03013133_daftar-pustaka.pdf -1
10. 2017_TA_KD_03013133_lampiran.pdf

A Astenopia adalah gangguan pada indera penglihatan berupa ketidaknyamanan seperti gangguan membaca, sensitif terhadap cahaya, penglihatan kabur, diplopia dan distorsi persepsi. Salah satu etiologi astenopia adalah akomodasi insufisiensi. Penderita akomodasi insufisiensi tidak dapat mempertahankan akomodasi saat melihat dekat seperti membaca dan menulis. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan akademisnya. Sehingga pada penelitian ini ingin diketahui hubungan akomodasi insufisiensi dan astenopia. Penelitian merupakan studi cross sectional dengan desain analitik observasional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dilakukan pada 141 sampel yang didapatkan menggunakan consecutive sampling di SMAN 23 Jakarta Barat pada bulan Mei-Juni 2017. Pengukuran amplitudo akomodasi menggunakan Royal Air Force accommodation vergence measurement binocular Gauge. Analisis data menggunakan uji Fisher dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Prevalensi astenopia pada usia 15-17 tahun sebesar 83,7% dengan sebagian besar etiologi yang belum diketahui dan 44,9% memiliki faktor risiko aktifitas melihat dekat. Prevalensi akomodasi insufisiensi sebesar 14,2%. Pada usia tersebut ditemukan 54,2% dengan amplitudo akomodasi 20D. Pada analisis dengan menggunakan uji Fisher menunjukkan tidak terdapat hubungan antara akomodasi insufisiensi dan astenopia (p=0,197). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara akomodasi insufisiensi dan astenopia pada remaja pertengahan.

A Astenopia is a disorder of the sense of sight in the form of discomfort such as reading disorders, sensitivity to light, blurred vision, diplopia and perception distortion. One of the etiologies of asthenopia is insufficiency accommodation. Patients with insufficient accommodation cannot maintain accommodation when looking closely like reading and writing. This will affect his academic development. So in this study we want to know the relationship between accommodation of insufficiency and asthenopia. The study was a cross sectional study with observational analytic design. Data collection using questionnaires was carried out on 141 samples obtained using consecutive sampling at SMAN 23 West Jakarta in May-June 2017. Measuring the amplitude of accommodation using Royal Air Force accommodation vergence measurement binocular Gauge. Data analysis used Fisher's test with a significance level of p <0.05. The prevalence of asthenopia at the age of 15-17 years was 83.7% with most unknown etiologies and 44.9% having risk factors for close viewing activity. The prevalence of insufficient accommodation is 14.2%. At that age it was found 54.2% with 20D accommodation amplitude. In the analysis using Fisher's test showed no relationship between accommodation of insufficiency and asthenopia (p = 0.197). There was no significant relationship between insufficiency and asthenopia accommodation in middle adolescents.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?