DETAIL KOLEKSI

Usulan pengendalian persediaan menggunakan model joint economic lost size untuk permintaan probabilistik antara PT. BPI dan PT. X


Oleh : Arif Irdiawan Malik

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Pembimbing 1 : Iveline Anne Marie

Pembimbing 2 : Rahmi Maulidya

Subyek : Manufacturing company;Forecasting demand - artificial neural network (jst)

Kata Kunci : Artificial Neural Network (ANN), forecasting demand, inventory control, joint economic lost size (JE

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_TI_06307121_Halaman-Judul.pdf
2. 2012_TA_TI_06307121_Bab1.pdf
3. 2012_TA_TI_06307121_Bab2.pdf
4. 2012_TA_TI_06307121_Bab3.pdf
5. 2012_TA_TI_06307121_Bab4.pdf
6. 2012_TA_TI_06307121_Bab5.pdf
7. 2012_TA_TI_06307121_Bab6.pdf
8. 2012_TA_TI_06307121_Bab7.pdf
9. 2012_TA_TI_06307121_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2012_TA_TI_06307121_Lampiran.pdf

P PT. BPI merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur penghasil pipa baja. PT. X sebagai pihak pembeli adalah pelanggan tetap perusahaan untuk pemesanan produk pipa SNI 0039-1987 dengan ukuran 1\'/2 inchi dan sudah menjalin kerjasama yang cukup lama dengan perusahaan. Dalam menentukan jumlah produksi setiap bulan, PT. BPI masih memproduksi pipa dengan batas ukuran lot tertentu tanpa memperhitungkan tingkat persediaan. Sedangkan untuk PT. X, tingkat permintaan yang berubah-ubah mengharuskan perusahaan melakukan pemesanan kembali untuk memenuhi kebutuhan permintaan. Dengan tingkat permintaan PT. X yang berfluktuasi menyebabkan perusahaan mengalami kerugian akibat penumpukan persediaan produk jadi di gudang. Permasalahan ini juga disebabkan karena perusahaan belum memiliki sistem peramalan permintaan yang efektif dan pengendalian persediaan yang mempertimbangkan tingkat permintaan pihak pembeli. Tujuan dan penelitian ini adalah melakukan peramalan tingkat permintaan PT. X untuk pemesanan produk SNI 0039-1987 dengan diameter 11/2 inchi menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan. Selain itu dilakukan perhitungan penentuan ukuran lot pemasok dan pembeli menggunakan model terintegrasi (Joint Economic Lot Size / JELS) berdasarkan permintaan yang bersifat probabilistik dan membandingkan total biaya persediaan berdasarkan kebijakan persediaan perusahaan saat ini dengan model JELS yang diusulkan. Penggunaan Jaringan Saraf Tiruan dalam peramalan pennintaan dan didukung dengan data historis permintaan sebagai input perhitungan menghasilkan tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan metode time series. Tingkat akurasi peramalan permintaan dapat diukur dengan nilai MSE yang dihitung menggunakan data normalisasi dan data aktual. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, peramalan permintaan Jaringan Saraf Tiruan menghasilkan prediksi total permintaan sebesar 39.273 batang pipa untuk bulan Mei 2011 sampai dengan April 2012. Dalam menyelesaikan permasalahan persediaan antara kedua perusahaan, diusulkan penggunaan model persediaan terintegrasi Joint Economic Lot Size (JELS) untuk pemasok dan pembeli dengan tingkat permintaan bersifat probabilistik dalam meminimasi total biaya gabungan. Model usulan ini merupakan integrasi antara persediaan pemasok dan persediaan pembeli yang dihitung berdasarkan total hasil peramalan permintaan dan data-data persediaan kedua perusahaan sebagai input perhitungan. Penerapan model persediaan terintegrasi JELS dapat meminimasi total biaya persediaan PT. BPI sebesar 28,40%, Sedangkan pada PT. X total biaya persediaan mengalami sedikit kenaikan sebesar 6,36% dan total biaya gabungan antara kedua perusahaan dapat diminimasi sebesar 5,93%. Usulan penerapan model pengendalian persediaan terintegrasi dapat dijadikan bahan pertimbangan PT. BPI untuk melakukan kesepakatan bersama dengan PT. X sesuai dengan rekomendasi yang diberikan dari hasil analisa sensitivitas.

P PT BPI is a manufacturing company which produce steel pipe as its core business. PT. X as the buyer is regular customer for the SNI 0039-1987 pipe product with the dimension of 1,5 inch and has established cooperation with the company for a quite a long time already. To determine production quantity every month, PT. BPI still produces pipe with certain lot sizes without taking the inventory levels into account. Whereas for PT. X, fluctuating demand levels requires PT. X to reorder in order to fulfill needs of demand. The fluctuating demand of PT. X in each period leads to a loss that is caused by piled up finished goods stock. Furthermore, this problem is also caused by an ineffective forecast to predict the upcoming demand and a poor stock control that considers the buyer\'s demand level. The purpose of this research is to perform a forecast towards the demand level of PT X for the order of SNI 0039-1987 product with the diameter of 1.5 inch by using Artificial Neural Network (JST). Beside that, an integrated model which is Joint Economic Lot Size (JELS) is applied in calculating the lot size of the supplier and the buyer, based on the probabilistic demand and also comparating the total inventory cost according to the current company\'s inventory policy by using JELS model proposed. The application of Artificial Neural Network in a demand forecasting supported with historical data of demand as an input in the calculation generates higher accuracy compared with the time series method. Demand forecasting accuracy level can be measured with MSE value which calculated using normalized and actual data. From the calculation la has been performed, the Artificial Neural Network demand forecasting produced a demand prediction of 39.273 pipes for May 2011 until April 2012. In order to solve the s..ock problem between the two companies, the application of Joint Economic Lot Size (JEL$) is proposed for the supplier and the buyer which have a probabilistic level of demand in order to reduce the total compound cost. This proposed model is an integration between supplier stocks and buyer stocks which calculated based on the total results of demand forecasting dan stocks data of both company as inputs for calculations The application of integrated inventory model JELS is capable of reducing the total inventory cost up to 28,40%. Whilst for PT. X, the total inventory cost experience a slight increase of 6,36%. Lastly, the the total compound inventory cost between the two companies can be reduced up to 5,93%. Proposal of integrated application of model control can be a considerations for PT. BPI to reach an agreement with PT. X corresponds with the recommendation given from sensitivity analysis.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?