P Penentuan karakteristik dari suatu reservoir merupakan parameter yang sangat diperlukan untuk mendeskripsikan suatu reservoir. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari suatu reservoir dengan menggunakan analisis tekanan transient, dimana salah satu jenis dari analisis tekanan transient tersebut ialah Pressure Build Up Test. Analisis pengujian tekanan tersebut dilakukan dengan cara memberikan gangguan kesetimbangan tekanan terhadap sumur yang di uji. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menutup suatu kinerja aliran dalam sumur (Build Up) atau dengan melakukan suatu pembukaan terhadap kapasitas aliran produksi secara konstan selama selang waktu tertentu (Drawdown). Dengan adanya gangguan ini impuls perubahan tekanan (tekanan transien), akan mencatat tekanan yang terjadi di dalam lubang bor selama pengujian berlangsung. Pada Tugas Akhir kali ini, analisis hasil uji tekanan transient sumur eksplorasi gas ZP-25 dengan konfigurasi Partial Penetration (Partial Completion) dilakukan dengan menerapkan metode type curve matching log-log pressure derivative dan Horner pada periode akhir rezim aliran. Pemodelan konfigurasi sumur, reservoir, maupun batas reservoir berdasarkan hasil uji tekanan transient pada sumur gas ZP-25 menggunakan simulator transient tekanan Ecrin v4.10. Dari sumur ZP-25 yang dilakukan analisis pressure build up pada metode type curve matching log-log pressure derivative, menunjukkan model sumur Vertical “limited entry”, dengan model reservoir homogenous dan menghasilkan ii suatu deteksi patahan One Fault Boundary. Parameter-parameter yang didapat berdasarkan model yang dihasilkan dengan bantuan software Ecrin v4.10 menghasilkan skin akibat dari partial penetration (Geometrical Skin) sebesar 28.4, skin akibat damage sebesar 77.3, dan menghasilkan total skin pada sumur ZP-25 yaitu 106. Tekanan awal pada sumur ZP-25 sebesar 5582 ppsia, dengan nilai permeabilitas efektif pada perioda akhir rezim aliran sebesar 165 mD, dan deteksi bidang patahan sejauh L -No flow sebesar 1400 ft. Untuk mengetahui kemampuan dari sumur gas ZP-25 dalam mengalirkan gas dari reservoir ke permukaan dengan laju alir tertentu pada suatu tekanan tertentu (deliverabilitas), maka digunakannya suatu penyajian data deliverability, “flow after flow test”. Deliverabilitas dari suatu sumur gas sangat penting untuk diketahui, karena hal itu sangat berhubungan dengan perencanaan produksi suatu lapangan gas serta jumlah pasokan gas kepada konsumen. Deliverabilitas sumur gas ZP-25 dilakukan dengan 2 analisis metode perhitungan, yaitu Rawlins and Schellhardt “C & n”, dan metode Houpert (Laminer-Inertia-Turbulen). Di dapatkan nilai peramalan AOFP pada metode analisis Rawlins and Schellhardt “C & n” sebesar 40186,7 Mscfd, dan nilai peramalan AOFP pada metode analisis empirical houpert (LIT) sebesar 32537.1 Mscfd.