DETAIL KOLEKSI

Hubungan asupan makanan dengan kadar asam urat darah pada wanita pasca menopause


Oleh : Hesti Pratiwi

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.61 Pra h

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Alvina

Subyek : Uric acid;Menopause

Kata Kunci : purine, gout, menopause, gout

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_KD_03011132_Halaman-judul.pdf
2. 2015_TA_KD_03011132_Bab-1-Pendahuluan.pdf
3. 2015_TA_KD_03011132_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf
4. 2015_TA_KD_03011132_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf
5. 2015_TA_KD_03011132_Bab-4-Metode.pdf
6. 2015_TA_KD_03011132_Bab-5-Hasil.pdf
7. 2015_TA_KD_03011132_Bab-6-Pembahasan.pdf
8. 2015_TA_KD_03011132_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2015_TA_KD_03011132_Daftar-pustaka.pdf
10. 2015_TA_KD_03011132_Lampiran.pdf

L Latar belakang Gout memang lebih banyak diderita oleh laki-laki, meskipun begitu prevalensi gout pada wanita meningkat setelah menopause. Gout adalah penyakit metabolik dengan manifestasi arthritis acute atau chronic (arthritis gout) dan penumpukan asam urat di jaringan ikat dan ginjal (nephropathy gout). Faktor resiko terjadinya gout adalah hiperurisemia, yaitu meningkatnya asam urat darah lebih dari normal. Salah satu penyebab hiperurisemia adalah asupan makanan tinggi purin. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara asupan makanan (purin) dengan kadar asam urat darah. Namun bukti penelitian mengenai hal tersebut pada wanita pascamenopause dan seberapa kuat korelasinya masih terbatas. Metode Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain cross-sectional yang mengikutsertakan 49 wanita pascamenopause berusia 50-60 tahun di Kelurahan Karang Tengah. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Food Recall 24 hours dan tabel pengelompokkan makanan menurut kadar purin untuk dihitung asupan purinnya dan pengambilan darah kapiler untuk pengukuran asam urat darah. Pada subjek juga dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk menghitung Indeks Massa Tubuhnya. Analisis data dengan menggunakan SPSS for Windows versi 19.0. Untuk mengetahui korelasi asupan makanan dengan kadar asam urat darah digunakan korelasi Pearson dengan tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar <0,05.Hasil Asupan makanan (purin) pada sebagian besar subjek (83,67 %) rendah. Sedangkan kadar asam urat darah didapatkan sebesar 59,18 % tinggi. Analisis korelasi Pearson menunjukkan pada wanita pascamenopause usia 50-60 tahun, terdapat korelasi postif antara asupan makanan (purin) dengan kadar asam urat darah. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya asupan purin akan diikuti oleh meningkatnya kadar asam urat darah. Namun, kekuatan korelasi keduanya lemah (r = 0,238).KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan asupan purin berhubungan dengan kadar asam urat darah pada wanita pascamenopause usia 50-60 tahun.

B Background Gout is more suffered by men, though the prevalence of gout in women increases after menopause. Gout is a metabolic disease with acute or chronic arthritis manifestations (gout arthritis) and accumulation of uric acid in connective tissue and kidneys (nephropathy gout). The risk factor for gout is hyperuricemia, which increases blood uric acid more than normal. One of the causes of hyperuricemia is high purine food intake. Several studies have shown an association between dietary intake (purine) and uric acid levels. However, research evidence for this in postmenopausal women and how strong the correlation is still limited. Methods The study used an observational study with cross-sectional design involving 49 postmenopausal women aged 50-60 years in Kelurahan Karang Tengah. Data were collected using the Food Recall 24 hours questionnaire and food grouping tables according to purine level for calculated purine intake and capillary blood taking for measurement of uric acid. On the subject also performed measurements of height and weight to calculate the Body Mass Index. Data analysis using SPSS for Windows version 19.0. To know the correlation of food intake with blood uric acid level, Pearson correlation was used with significance level of <0.05. The result of food intake (purine) in most subjects (83.67%) was low. While the blood uric acid level was 59,18% high. Pearson correlation analysis shows that in postmenopausal women aged 50-60 years, there is a positive correlation between food intake (purine) with blood uric acid levels. This suggests that increased purine intake will be followed by increased levels of uric acid. However, the correlation strength of both is weak (r = 0.238). CONCLUSIONS This study shows purine intake associated with blood uric acid levels in postmenopausal women aged 50-60 years.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?