DETAIL KOLEKSI

Studi laboratorium pengaruh barite terhadap sifat-sifat fisik lumpur lignosulfonate untuk mengatasi problem clay pada temperatur tinggi


Oleh : Danda Harits Raziky

Info Katalog

Nomor Panggil : 2017/TP/2013

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2013

Pembimbing 1 : Lilik Zabidi

Subyek : Drilling

Kata Kunci : drilling mud, lignosulfonate mud, viscocity, plastic viscosity

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2013_TA_TM_07106027_8.pdf
2. 2013_TA_TM_07106027_7.pdf
3. 2013_TA_TM_07106027_6.pdf
4. 2013_TA_TM_07106027_5.pdf
5. 2013_TA_TM_07106027_4.pdf
6. 2013_TA_TM_07106027_3.pdf
7. 2013_TA_TM_07106027_2.pdf
8. 2013_TA_TM_07106027_1.pdf

L Lumpur pemboran merupakan faktor yang penting dalam suatu pemboran. Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan dan biaya pemboran sangat tergantung pada lumpur ini. Untuk mendesain sistem lumpur yang akan digunakan, harus diketahui jenis formasi yang akan ditembus. Terlebih jika dilakukan di lepas pantai dimana karakter dan sifat lapisan yang berbeda – beda. Sistem lumpur Lignosulfonat atau disebut dengan Lignite-Lignosulfonate termasuk sistem lumpur terdispersi banyak dipakai karena propertiesnya yang flexible dan biayanya relative rendah. Dengan pemboran yang semakin dalam, lubang semakin panas dan waktu kontak lumpur dengan formasi yang lebih lama, maka di butuhkan lumpur Inhibitive, untuk itu diperkenalkan sistim Lumpur Lignosulfonat. Kemampuan Lignosulfonat menghambat pengembangan lempung (clay) dan shale karena Lignosulfonat dapat diserap pada permukaan struktur lempung. Lignosulfonat mempunyai kemampuan untuk menimbulkan reaksi penstabilan yang biasa disebut sebagai pengencer lumpur. Kesimpulan yang didapatkan bahwa meningkatnya suhu formasi maka sifat – sifat fisik lumpur cenderung menurun seperti : berat lumpur, Viskositas lumpur, Plastic Viscosity, gel strenght dan pH meter. Sebaliknya untuk sifat – sifat fisik lumpur pemboran seperti API Water Loss ( Laju Tapisan ) dan Mud Cake. Sifat – sifat fisik lumpur tersebut cenderung untuk meningkat.

D Drilling mud is an important factor in the drilling. Drilling speed, efficiency, safety and cost of drilling mud is highly dependent on this. To design a mud system that will be used, must be known types of formations to be penetrated. Especially if done offshore where the character and nature of the different layers. Lignosulfonate mud system or called Lignite-Lignosulfonate including dispersed mud system is widely used because propertiesnya a flexible and relatively low cost. With deeper drilling, the hole gets hotter and the contact time with the formation of sludge is longer, therefore it require a higher effectiveness inhibitive mud and exceed Calcium mud, for it introduced lignosulfonate mud system. Lignosulfonate ability hinder the development of clay (clay) and shale as lignosulfonate can be absorbed on the surface of the clay structure. Lignosulfonate has the ability to cause a reaction stabilizing diluent commonly referred to as sludge. The conclusion was found that increasing the temperature of formation properties - physical properties tend to decrease as mud: mud weight, viscosity mud Plastic Viscosity, gel strenght and pH meter. Contrary to nature - physical properties such as drilling mud API Water Loss (Rate strainer) and Mud Cake. Properties - physical properties of the mud is likely to increase.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?