DETAIL KOLEKSI

Kedudukan hukum purchase order dalam perjanjian jual beli material antara pt. pembangunan perumahan (persero), tbk. dengan pt. triputra karya utama


Oleh : Paulus Welly Andalanta Sinaga

Info Katalog

Penerbit : FH - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Sri Bakti Yunari

Pembimbing 2 : Novina Sri Indiraharti

Kata Kunci : Law of Obligations; Purchase Order; Sale and Purchase

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_SK_SHK_010001800735_Halaman-Judul.pdf 9
2. 2025_SK_SHK_010001800735_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2025_SK_SHK_010001800735_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_SK_SHK_010001800735_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2025_SK_SHK_010001800735_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2025_SK_SHK_010001800735_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_SK_SHK_010001800735_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2025_SK_SHK_010001800735_Bab-1.pdf 18
9. 2025_SK_SHK_010001800735_Bab-2.pdf 36
10. 2025_SK_SHK_010001800735_Bab-3.pdf 6
11. 2025_SK_SHK_010001800735_Bab-4.pdf 20
12. 2025_SK_SHK_010001800735_Bab-5.pdf 3
13. 2025_SK_SHK_010001800735_Daftar-Pustaka.pdf 4
14. 2025_SK_SHK_010001800735_Lampiran.pdf 3

P Pada umumnya perusahaan-perusahaan melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan purchase order sebagai bukti pemesanan atau pembelian. Dokumen purchase order material ini berisikan ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang perihal jual beli yang dilakukan, tanpa ada perjanjian yang mendahuluinya. Kedudukan hukum purchase order dalam perjanjian jual beli material mengacu pada pada hukum perjanjian sesuai dengan Pasal 1320 KUH Perdata. Pada kasus berikut, merupakan kasus antara PT. Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. dan PT Triputra Karya Utama dimana pembayaran atas jual beli tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tertera pada purchase order dan tidak ada perjanjian dasar yang mendahuluinya. Permasalahannya adalah bagaimana kedudukan PO (purchase order) dalam suatu perjanjian bisa dikatakan sebagai perjanjian yang sah berdasarkan hukum perjanjian sesuai ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata? dan Bagaimana upaya hukum yang dapat dilakukan oleh PT. Triputra Karya Utama dan PT. Pembangunan Perumahan (Persero) jika terjadi wanprestasi? Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian normatif dan penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan data sekunder berbahan hukum primer sebagai data utamanya, data diperoleh dari studi kepustakaan dan melalui metode wawancara, pengolahannya dilakukan secara kualitatif dan penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara deduktif. Berdasarkan hasil analisis yuridis kedudukan purchase order sebagai suatu perjanjian, telah memenuhi syarat sahnya perjanjian menurut hukum perjanjian dan dapat dikatakan sebagai perjanjian yang sah berdasarkan Pasal 1320 KUH Perdata. Oleh karena itu, purchase order material yang dibuat oleh para pihak yaitu PT. Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. dan PT. Triputra Karya Utama adalah suatu perjanjian yang sah mengikat kedua belah pihak dan menimbulkan hak dan kewajiban bagi para pihak. Jika terjadi wanprestasi atas purchase order tersebut, pihak yang dirugikan dapat menuntut pemenuhan prestasi atau pembatalan disertai ganti rugi sesuai dengan Pasal 1267 KUH Perdata.

I In general, companies conduct buying and selling transactions using a purchase order as proof of ordering or purchasing. This purchase order document contains terms and conditions governing the sale and purchase conducted, without any preceding agreement. The legal position of a purchase order in a material sale and purchase agreement refers to contract law in accordance with Article 1320 of the Indonesian Civil Code (KUH Perdata). In the following case, involving PT. Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. and PT. Triputra Karya Utama, the payment for the sale and purchase was not made in accordance with the terms stated in the purchase order, and there was no underlying agreement preceding it. The issue at hand is how the legal standing of a purchase order in an agreement can be considered a valid contract under contract law, according to the provisions of the Indonesian Civil Code. Additionally, what legal remedies can PT. Triputra Karya Utama and PT. Pembangunan Perumahan (Persero) take in the event of a breach of contract? The type of research used is normative legal research, which is descriptive in nature. This study utilizes secondary data, primarily legal sources, obtained through literature studies and interviews. Data processing is carried out qualitatively, and conclusions are drawn deductively. Based on juridical analysis, the legal standing of a purchase order as an agreement fulfills the validity requirements of a contract under contract law and can be considered a valid agreement according to Article 1320 of the Indonesian Civil Code. Therefore, the material purchase order created by the parties, PT. Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. and PT. Triputra Karya Utama, constitutes a legally binding agreement that imposes rights and obligations on both parties. In the event of a breach of contract concerning the purchase order, the aggrieved party may demand performance of the contract or seek cancellation along with compensation, in accordance with Article 1267 of the Indonesian Civil Code.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?