DETAIL KOLEKSI

Hubungan bblr kmk dengan dugaan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (gpph) pada anak


Oleh : Agnes Zenyka Wongso

Info Katalog

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Raditya Wratsangka

Kata Kunci : Low Birth Weight Small for Gestational Age, Suspect Attention Deficit Hyperactivity Disorder, childr

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_SK_SKD_030002100007_Halaman-Judul.pdf
2. 2025_SK_SKD_030002100007_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2025_SK_SKD_030002100007_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_SK_SKD_030002100007_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2025_SK_SKD_030002100007_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2025_SK_SKD_030002100007_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_SK_SKD_030002100007_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2025_SK_SKD_030002100007_Bab-1.pdf
9. 2025_SK_SKD_030002100007_Bab-2.pdf
10. 2025_SK_SKD_030002100007_Bab-3.pdf
11. 2025_SK_SKD_030002100007_Bab-4.pdf
12. 2025_SK_SKD_030002100007_Bab-5.pdf
13. 2025_SK_SKD_030002100007_Bab-6.pdf
14. 2025_SK_SKD_030002100007_Bab-7.pdf
15. 2025_SK_SKD_030002100007_Daftar-Pustaka.pdf
16. 2025_SK_SKD_030002100007_Lampiran.pdf

K Kelainan neurodevelopmental yang paling umum dialami anak dan remaja adalah Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH), dengan prevalensi global 5%. Kondisi ini dapat mempengaruhi kinerja anak di sekolah, pencapaian akademis, hubungan sosial, dan bahkan dapat berdampak hingga dewasa. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian GPPH adalah Berat Badan Lahir Rendah Kecil Masa Kehamilan (BBLR KMK). Namun, hubungan antara kedua variabel masih menunjukkan hasil yang beragam dalam berbagai penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kembali hubungan antara BBLR KMK dengan dugaan GPPH pada anak. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan Agustus-November 2024 di Sekolah Dasar Sariputra, Cikarang Utara. Subjek penelitian adalah anak berusia 7-12 tahun yang dipilih dengan teknik Multistage sampling, dengan orang tua sebagai responden. Data dikumpulkan melalui wawancara mengenai berat badan lahir, usia kehamilan anak, pengisian kuesioner Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif Indonesia, serta karakteristik sosiodemografi. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi p<0,05. Dari 132 anak sebagai subjek penelitian, didapatkan mayoritas responden berusia 5-11 tahun (128 anak, 97%). Responden berjenis kelamin laki-laki lebih dominan (76 responden, 57,6%). Ditinjau berdasarkan pendidikan orang tua, mayoritas memiliki tingkat pendidikan menengah (79 responden, 59,8%), dan sebagian besar responden memiliki status sosioekonomi sangat tinggi (117 responden, 88,6%). Terdapat 46 anak (34,8%) diduga mengalami GPPH dan 25 anak (18,9%) lahir dengan BBLR KMK. Uji chi-square mendapatkan nilai p<0,001 yang mengindikasikan adanya hubungan yang signifikan antara BBLR KMK dengan Dugaan GPPH.KESIMPULANTerdapat hubungan yang signifikan antara BBLR KMK dengan Dugaan GPPH pada anak.

T The most common neurodevelopmental disorder experienced by children and adolescents is Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), with a global prevalence of 5%. This condition can affect children\\\'s performance in school, social relationships, and even have an impact into adulthood. One of the factors influencing ADHD incidence is Low Birth Weight Small for Gestational Age (LBW SGA). However, the relationship between these two variables still shows mixed results. This study aims to re-examine the relationship between LBW SGA Infant and Suspect ADHD in children. This study is an analytical observational study with a cross-sectional approach conducted in August-November 2024 at Sekolah Dasar Sariputra, Cikarang Utara. The study involved children aged 7-12 years, selected using the Multistage sampling technique, with parents as respondents. Data were collected through interviews about children’s birth weight, gestational age, Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif Indonesia questionnaire, and sociodemographic characteristics and analyzed using chi-square test with a significance value of p<0.05. TSAmong 132 children as a subjects, the majority of respondents were aged 5-11 years (128 children, 97%). Male respondents were dominant (76 respondents, 57.6%). Based on parental education, the majority had secondary education (79 respondents, 59.8%), and most respondents had very high socioeconomic status (117 respondents, 88.6%). There were 46 children (34.8%) suspected of having ADHD and 25 (18.9%) born LBW SGA. The chi-square analysis obtained a p-value <0.001 that indicates a significant relationship between LBW SGA Infant and Suspect ADHD.CONCLUSIONSThere is a significant relationship between LBW SGA Infant and Suspect ADHD in children.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?