Analisis laboratorium pengaruh konsentrasi surfaktan sodium lignosulfonate dan kulit nanas terhadap perolehan minyak dengan salinitas 15.000 ppm
I Injeksi kimia ialah metode pengurasan minyak tahap lanjut dengan menginjeksikan cairan kimia ke dalam reservoir untuk menaikkan perolehan minyak sehingga dapat menaikkan efisiensi penyapuan dan menurunkkan interfacial tension. Dimana diharapkan dalam penerapannya recovery factor yang diperoleh dapat meningkat. Surfaktan bekerja pada permukaan atau antarmuka cairan ketika konsentrasi rendah dalam suatu sistem. Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk menentukan pengaruh konsentrasi campuran surfaktan terhadap proses injeksi EOR. Surfaktan yang digunakan dalam percobaan ini ialah Sodium Lignosulfonate yang dimana penelitian ini mengulas tentang dampak dari penambahan ekstrak kulit nanas sebagai aditif pada surfaktan terhadap perolehan minyak yang optimal. Salinitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 15.000 ppm. Selanjutnya, salinitas tersebut dicampur dengan surfaktan SLS yang memiliki konsentrasi berbeda-beda, yaitu 1,5%, 3%, 5%, 7%, dan 9%, serta ditambahkan larutan ekstrak kulit nanas dengan konsentrasi 2%, 4%, dan 6%. Pengujian fisik dilakukan dengan melakukan pengukuran Interfacial Tension (IFT) dan densitas. Setelah pengukuran ini selesai, tahap berikutnya akan melibatkan proses perhitungan Pore Volume (PV), Oil Original In Place (OOIP) dan Recovery Factor (RF).
C Chemical injection is an advanced oil recovery method that involves injecting chemical fluids into the reservoir to increase oil production, thereby improving sweeping efficiency and interfacial tension. In its implementation, it is expected that the recovery factor obtained can increase. Surfactants function at the surface or interface of fluids when present in low concentrations in a system. Therefore, the objective of this research is to determine the influence of surfactant mixture concentration on the EOR (Enhanced Oil Recovery) injection process. The surfactant used in this experiment is Sodium Lignosulfonate, where this study investigates the impact of adding pineapple peel extract as an additive to the surfactant on achieving optimal oil recovery. The salinity used in this study was 15,000 ppm. Furthermore, the salinity was mixed with SLS surfactant which had different concentrations, namely 1.5%, 3%, 5%, 7%, and 9%, and added aqueous solution of pineapple peel extract with concentrations of 2%, 4%, and 6%. Physical testing is carried out by measuring Interfacial Tension (IFT) and density. After this measurement is completed, the next step will involve the calculation of Pore Volume (PV), Oil Original In Place (OOIP) and Recovery Factor (RF).