DETAIL KOLEKSI

Analisis dan identifikasi jenis tanah lempung untuk bahan baku keramik di daerah Cikalongkulon, Kabupaten cianjur, Provinsi Jawa Barat


Oleh : Dhimas Radityo Utomo

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Muhammad Adimas Amri

Pembimbing 2 : Mira Meirawaty

Kata Kunci : ceramics, clay, soil, XRF, ceramic raw materials

Status Posting : In Pres

Status : Lengkap

P Peningkatan jumlah perumahan membuat permintaan konsumen terhadap bahan bangunan meningkat, salah satunya kebutuhan keramik yang dijadikan sebagai alas suatu bangunan. Daerah Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat memiliki tanah lempung (clay) yang berpotensi menjadi bahan dasar pembuatan keramik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian, mengidentifikasi dan menganalisis kriteria jenis tanah, dan mengetahui sayatan petrografi dari bahan baku yang diambil dari tempat penelitian sebagai bahan baku keramik. Metode penelitian berupa kualitatif dan kuantitatif, menghasilkan data berupa sifat fisis dan kimia yang mendukung untuk mengetahui karakteristik kualitas tanah untuk bahan baku keramik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi geologi daerah penelitian memiliki berbukit bergelombang struktural dengan satuan batuan batupasir tuffan. Jenis tanah yang didapatkan masuk ke dalam jenis tanah lempung dan lanau lempung dengan nilai kandungan kimia berdasarkan analisis XRF yaitu SiO2 sebesar 70,80%, Al2O3 sebesar 14,5%, TiO2 sebesar 0,79%, K2O sebesar 1,58%, Fe2O3 sebesar 4,50%, CaO sebesar 0,08%, MgO sebesar 0,72%, Na2O sebesar 0,18% dan LOI sebesar 6,23%. Sayatan petrografi yang didapatkan berupa batupasir tuffan dengan matrix supported, kemasnya terbuka, pemilahan baik, komposisi butiran (25%) terdiri dari K-Feldspar, Kuarsa, dan fosil planktonic berukuran 0.05 – 0.1mm menyudut tanggung dan membundar tanggung. Matriks (60%) terdiri dari lempung dan tuff. Semen (8%) terdiri dari kalsit, mineral lempung, dan oksida besi. Porositas (7%) terdiri dari porositas intergranular. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tanah yang diperoleh dari daerah Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat dapat digunakan sebagai bahan baku keramik karena memiliki nilai yang sesuai pada analisis kriteria fisis kategori primer dan sekunder pada uji laboratorium.

T The increase in the number of housing makes consumer demand for building materials increase, one of which is the need for ceramics which are used as the base of a building. The Cikalongkulon area, Cianjur Regency, West Java Province has clay that has the potential to become the basic material for making ceramic stones. This study aims to determine the geological conditions of the study area, identify and analyze soil type criteria, and determine the petrographic incision of raw materials taken from the research site as ceramic raw materials. The research method is qualitative and quantitative, producing data in the form of physical and chemical properties that support to determine the quality characteristics of soil for ceramic raw materials. The results showed that the geological conditions of the study area have structural undulating hills with Tuffan sandstone rock units. The type of soil obtained is included in the type of clay and silt loam with a chemical content value based on XRF analysis, namely SiO2 of 70.80%, Al2O3 of 14.5%, TiO2 of 0.79%, K2O of 1.58%, Fe2O3 of 4.50%, CaO of 0.08%, MgO of 0.72%, Na2O of 0.18% and LOI of 6.23%. The petrographic incision obtained is Tuffan sandstone with matrix supported, open pack, good sorting, grain composition (25%) consists of K-Feldspar, Quartz, and planktonic fossils measuring 0.05 - 0.1mm angular and oblique. Matrix (60%) consists of clay and tuff. Cement (8%) consists of calcite, clay minerals, and iron oxides. Porosity (7%) consists of intergranular porosity. Based on the research conducted, the soil obtained from the Cikalongkulon area, Cianjur Regency, West Java Province can be used as ceramic raw material because it has appropriate values in the analysis of physical criteria of primary and secondary categories in laboratory tests.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?