DETAIL KOLEKSI

Tingkat walkability di kawasan stasiun rawa buntu tangerang selatan


Oleh : Dewi Saraswati

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Anindita Ramadhani

Pembimbing 2 : Wisely Yahya

Kata Kunci : walkability, fasilitas, Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan

Status Posting : Unpublished

Status : Lengkap

S Stasiun Rawa Buntu merupakan kota terpadat kedua di Kota Tangerang Selatan. Sehingga menimbulkan pergerakan yang dilakukan pengguna yang berasal dari Kota Tangerang Selatan menuju DKI Jakarta atau dari DKI Jakarta ke Kota Tangerang Selatan. Banyaknya pengguna sehingga terjadi kepadatan pada waktu pagi dan sore hari, hal itu diakibatkan ruang yang dimiliki Kawasan Stasiun Rawa Buntu sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat walkability di Kawasan Stasiun Rawa Buntu Tangerang Selatan. Metode analisis deskriptif kuantitatif menggunakan Global Walkability Index yang diukur melalui tingkat walkability dari hasil pengamatan dan kuesioner bagi pengguna di Kawasan Stasiun Rawa Buntu. Berdasarkan hasil analisis, penilaian tingkat walkability di tiga segmen Kawasan Stasiun Rawa Buntu memiliki skor pada segmen 1 jalan akses Stasiun Rawa Buntu yaitu 62.71 yang artinya sedang, pada segmen 2 Jalan akses keluar Stasiun Rawa Buntu yaitu 61.92 yang artinya sedang, dan pada segmen 3 jalan Palangka Raya yaitu 61.92 yang artinya sedang. Pada Kawasan Stasiun Rawa Buntu terdapat hasil observasi dimana mayoritas pengguna jalur pejalan kaki mempunyai tingkat keamanan dan keselamatan dalam menggunakan fasilitas sarana prasarana yang masih minim, dikarenakan warga BSD lebih banyak dalam pengguna transportasi pada pusat Stasiun Serpong dibandingkan dengan Stasiun transit, secara umum tingkat walkability sedang. Berdasarkan hasil observasi dan responden masih terdapat beberapa permasalahan pada fasilitas pejalan kaki di Kawasan Stasiun Rawa Buntu seperti rusaknya beberapa struktur trotoar yang terdapat di beberapa titik yang sudah retak ataupun berlubang, hambatan samping seperti Pedagang Kaki Lima (PKL) maupun ojek online yang berdampak pada terganggunya ruang pejalan kaki maupun pengguna sepeda di sekitar Stasiun. Pembangunan pedestrian dengan prinsip TOD pada Kawasan Stasiun Rawa Buntu telah direncanakan pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dimana prinsip tersebut mengutamakan para pejalan kaki, namun pembangunan tersebut belum dilakukan. Maka, secara keseluruhan tingkat walkability di Kawasan Stasiun Rawa Buntu memiliki skor sedang yang artinya perlu ditingkatkan dari beberapa aspek pada kawasan Stasiun Rawa Buntu.

R Rawa Buntu Station is the second most populous city in Tangsel City. This causes a shift in users coming from Tangsel City to DKI Jakarta or from DKI Jakarta to Tangsel City. There are so many users that there are crowds in the morning and afternoon, this is because space in the Rawa Buntu Station Area is very limited. The aim of this research is to determine the level of walkability in the Rawa Buntu Station Area, South Tangerang. The quantitative descriptive analysis method uses the Global Walkability Index which is measured through the level of walkability from the results of observations and questionnaires of users in the Rawa Buntu Station Area. Based on the results of the analysis, the assessment of the level of walkability in the three segments of the Rawa Buntu Station Area has a score in segment 1 of the Rawa Buntu Station access road, which is 62.71, which means moderate, in segment 2, the Rawa Buntu Station access road, which is 61.92, which means moderate. , and on section 3 of Palangka Raya road it was 61.92, which means medium. In the Rawa Buntu Station area, there are observation results where the majority of pedestrian route users have a level of security and safety in using infrastructure that is still minimal, this is because BSD residents use more transportation in the center of Serpong Station compared to transit stations, in general the level walkability is moderate. Based on the results of observations and respondents, there are still several problems with pedestrian facilities in the Rawa Buntu Station Area, such as damage to several sidewalk structures at several points with cracks or holes, side obstacles such as street vendors (PKL) and online motorcycle taxis which have an impact on disruption. space for pedestrians and bicycle users around the station. Pedestrian development using TOD principles in the Rawa Buntu Station Area has been planned in the Regional Spatial Planning (RTRW) where these principles prioritize pedestrians, but this development has not been implemented. So, overall the level of walkability in the Rawa Buntu Station area has a moderate score, which means there are several aspects that need to be improved in the Rawa Buntu Station area.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?