DETAIL KOLEKSI

Usulan penjadwalan flowshop menggunakan algoritma heuristik pour untuk meminimasi makespan pada departemen cutting di di PT. Semasi


Oleh : Arif Satriya

Info Katalog

Nomor Panggil : 06301322

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2007

Pembimbing 1 : Inten Tejasih

Subyek : Scheduling;Time management;Industrial management

Kata Kunci : flowshop, scheduling, pour, heuristic, algorithm, minimize, makespan, cutting, program, visual basic

Status Posting : In Pres

Status : Lengkap

P PT Semasi merupakan suatu perusahaan yang memproduksi sepatu. Sistem manufaktur yang digunakan adalah sistem make to order dengan sistem produksi general flowshop. Penelitian ini difokuskan pada Departemen Cutting. Departemen ini terdiri dari 6 stasiun kerja dengan mesin-mesin paralel identik di setiap stasiun kerjanya. Hasil akhir dari proses produksi pada Departemen Cutting ini adalah produk setengah jadi yaitu komponen (parts) kulit yang membentuk badan sepatu yang berjumlah 11 parts.Departemen Cutting dipilih karena departemen pertama pada lantai produksi PTSEMAS! ini kerap kali terjadi penyimpangan waktu penyelesaian produk pada departemen ini. Keadaan ini diakibatkan oleh belum diterapkannya suatu metode yang tepat dalam menjadwalkan mesin-mesin produksinya sehingga sulit dalam menentukan urutan job-job mana yang akan diproduksi terlebih dahulu. Departemen ini juga sering terlambat · mengirim produk setengah jadi yang telah selesai diproses ke departemen selanjutnya.Berdasarkan permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut, maka diperlukan suatu model penjadwalan yang sesuai dengan kondisi Depertemen Cutting yaitu dengan menggunakan Algoritma Heuristik Pour dalam meminimasi makespan. Ada dua model penjadwalan yang akan dibandingkan pada penelitian ini. Model pertama,algoritma diterapkan pada keadaan jumlah demand didistribusikan merata ke setiap mesin paralel identik di setiap stasiun kerja. Model kedua, algoritma diterapkan pada keadaan jumlah demand tidak didistribusikan ke setiap mesin paralel dalam satu stasiun kerja. Lalu bandingkan hasil dari kedua model tersebut. Didapat bahwa model pertam a memberikan hasil yang lebih baik dari model kedua. Maka model penjadwalan yang diusulkan pada pihak perusahaan adalah model penjadwalan penerapan Algoritma Heuristik Pour pada keadaan jumlah demand didistribusikan merata ke setiap mesin paralel identik dalam satu stasiun kerja.Untuk memudahkan pihak perusahaan dalam proses penghitungan, dirancangsebuah program yang berbasis Visual Basic sesuai dengan model penjadwa lan terpilih dan sebuah database berbasis Microsoft Access. Diharapkan dengan bantuan program dapat mempercepat pihak perusahaan dalam menentukan urutan job/part s yang akan diproduksi. Program yang dirancang perlu diuji kebenarannya dengan membandingkan hasil output program dengan hasil akhir dari perhitungan manual terhadap data pesanan yang sama. Untuk lebih meyakinkan lagi, dibandingkan juga hasil output program dengan hasil akhir dari contoh perhitungan yang berasal dari jurnal referensi. Dari kedua perbandingan di atas didapat hasil yang sama, baik hasil output program ataupun hasil akhir da1i perhitungan manual. Karena didapat hasil yang persis sama maka program dinyatakan valid.Job yang akan dijadwalkan berupa parts/komponen-komponen pembentuk badansepatu yang berjumlah 11 parts. Berdasarkan penelitian , model penjadwalan ini menghasilkan makespan sebesar 73272 detik, terjadi pengurangan makespan sebesar 7170 detik (9%) dari penjadwalan yang dilakukan oleh perusahaan saat ini.

P PT Semasi is a shoe company which produce three kinds of shoes that are casual shoes, dress shoe and golf shoes. The category of manufacturing system that PT Semasi have applied is \"make to order\" on general flowshop production system. This research i s focused at Cutting Department. This department consists of six workstations with several identical parallel machines in each workstations. The final result from production process on this Cutting Department is a semi-finished product that is 11 components or 11 parts which building the shoe body.Cutting Department is chosen because this first department on the floorshop has notbeen applied a good method in scheduling the machine production and still can not make a decision on sequencing which job that will be go to the floorshop first. This condition affect the finishing time of the product in this department. The department also often late on transfering its semi-finished goods which have been processed to the next department.According to the problem that the company faced, a specific scheduling methodwhich suits the company is very needed, that is Pour Heuristic Algorithm is chosen. This algorithm performs the makespan minimization optimality criteria. There are two models of scheduling that will be compared in this research. The first model , the algorithm will be applied in a condition that the amount of demand distributed fairly (same amount) on each identical parallel machines for each work station. The second, the algorithm will be applied in a condition that the amount of demand will not distributed on each parallel machine. Then compare the results from both models. It will be concluded that the first model has the better performance than the second one. Then the first model will be used as the proposed scheduling model for the company.To ease the company on calculating, a Vi sual Basic program is designed based on the proposed algorithm. With the program , the calculation will be much easier for the company in sequencing the jobs will be produced. The designed program need to be tested for validation and for its reliability. The program output will be compared to the final result of manual calculation with the same order. Once again the program output will be compared to the result of data from the reference journal. From both comparison, it concluded that the program is valid because they show the same result exactly.The job s that are sequenced are the component s that build the shoe body which consist of 11 parts. Based on this research, the proposed algorithm produce makespan up to 73272 seconds which means this algorithm decrease the makespan up to 7170 seconds (9%) from the scheduling that performed by the company.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?