DETAIL KOLEKSI

Usulan penyeimbangan lini produksi mobil panther tipe touring dan standar di departemen trimming PT Gaya Motor Production II


Oleh : Nurhadi Wibowo

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2008

Pembimbing 1 : Iveline Anne Marie

Subyek : Industrial management;Manufacturing industries

Kata Kunci : improvement balancing, panther cars, type production, trimming, departement, standar

Status Posting : In Pres

Status : Tidak Lengkap

P PT. Gaya Motor merupakan salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak di bidang perakitan mobil yang sudah merakit beberapa tipe mobil sejak awal berdirinya. Ada beberapa tipe mobil dan truk yang dirakit di PT Gaya Motor diantaranya adalah BMW series, Isuzu Panther minibus, Isuzu Panther Pickup, Truk Nissan Euro 2 dan Truk Dyna 120 Ps. Produk yang dikerjakan saat ini di Production II adalah minibus Isuzu Panther tipe touring dan standar. Kebutuhan produksi yang semakin meningkat, membuat salah satu lini produksi minibus Isuzu Panther yaitu departemen trimming tidak dapat mencapai target produksi yang diinginkan perusahaan yaitu 30 unit/hari. Menurunnya kapasitas produksi disebabkan karena ketidakseimbangan lintasan produksi pada departemen trimming yang diindikasikan dengan adanya stasiun kerja sibuk dan idle yang mencolok pada beberapa stasiun kerja. Untuk meningkatkan kapasitas, metode penyelesaian masalah yang digunakan adalah metode penyeimbangan lini. Metode penyeimbangan lini yang digunakan adalah metode Algoritma Ant Colony dan metode Algoritma Genetika.Pada awalnya departemen Trimming mempunyai efisiensi lini sebesar 72.66% dankapasitas produksi 25 unit/hari. Untuk melakukan penyeimbangan lini memerlukan data waktu siklus yang diambil dengan perhitungan jam henti selanjutnya diolah menjadi waktu mixed model line yang kemudian akan dilakukan metode penyeimbangan lini. Setelah dilakukan penyeimbangan lini, terjadi peningkatan efisiensi lini dan kapasitas produksi. Pada hasil perhitungan menggunakan metode Algoritma Ant Colony yang mempunyai ciri khas pheromone sebagai penentu elemen kerja yang dipilih, menghasilkan efisiensi lini sebesar 96.86% dan kapasitas produksinya menjadi 30 unit/hari. Selanjutnya menggunakan metode Algoritma Genetika dengan solusi awal metode Rank PosWonal Weight (RPW) menghasilkan efisiensi lini sebesar 97.99% dan kapasitas produksi 30 unit/hari. Kemudian dilak:ukan juga perhitungan menggunakan metode Algoritma Genetika dengan solusi awal metode Algoritma Ant Colony yang menghasilkan efisiensi lini sebesar 98.03% dan kapasitas produksi menjadi 30 unit/hari. Untuk mengevaluasi hasil sistem yang ada baik untuk lini awal dan lini usulan dilak:ukan simulasi menggunakan Promodel 4.0 dan menghasilkan average time in system untuk lini awal adalah 6036.44 detik dan untuk ketiga lini usulan adalah 6027. 73 detik. Hasil yang paling maksimal didapat dari metode Algoritma Genetika dengan solusi awal metode Ant Colony, kemudian akan dilakukan perhitungan model launching untuk menentukan tipe mobil yang akan dilaunching terlebih dahulu dan seterusnya agar interval waktu pengerjaan produk dengan waktu tinggi dan waktu rendah dapat seimbang.Dari hasil perhitungan dengan metode usulan penyeimbangan lini terjadi perubahan pada jumlah stasiun kerja, jumlah pekerja serta biaya rancangan lini. Pada lini awal terdapat 9 stasiun kerja dengan 9 orang pekerja, dengan menggunakan metode usulan didapat pengurangan jumlah stasiun kerja menjadi 8 stasiun kerja dengan 8 orang pekerja sehingga membuat biaya rancangan lini menjadi lebih kecil yang semula Rp 14.130.000 menjadi Rp 12.560.000 untuk semua metode usulan.

P PT. Gaya Motor is a manufacturing company in Indonesia which deals in car assembling which is have been assembly kinds type of car on the first company established . There are kinds type of car and truck assembled with PT Gaya Motor ,they are BMW series, Isuzu Panther minibus, Isuzu Panther Pickup, Nissan Truck Euro 2 and Dyna Truck 120 Ps. The products which producing in Production II now are Isuzu Panther Touring Type and Standard Type. The production need which is increasing, cause the one of Isuzu Panther assembly line in Trimming department can not reach the company production target which is 30 unit/day. Decreasing of production capacity cause unbalanced production line in Trimming department indicated by work center which is busy and high idle time in the kinds of work center. In fact to increasing capacity, solving problem methods which use is line balancing methods. The line balancing methods which use are Ant Colony Algorithm and Genetic Algorithm .Initially, Trimming department line efficiency is 72.66% and production capacity is25 unit/day. Actually to do the line balancing need a production time which is from stop hour count here after changed to mixed model line type to do the line balancing method s. After do the line balancing, that line efficiency and production capacity are increasing. Result which is u se Ant Colony Algorithm methods which have pheromone as the characteristic to decided the element which is chosen, produces line efficiency 96.86% and production capacity 30 unit/day. Meanwhile, using the Genetic Algorithm with the initial solution Rank Positional Weight (RPW) produces lini efficiency 97.99% and production capacity 30 unit/day. After that also using the Genetic Algorithm with the initial solution Ant colony Algorithm methods produces line efficiency 98.03% and production capacity 30 unit/day. In fact to system evaluation in the initial line and the proposal line are do the simulation using Promodel 4.0 and produces average time in system for initial line6036.44 second and the proposal line produces 6027.73 second . The maximum results isthe Genetic Algorithm with the initial solution Ant Colony Algorithm, that will count the launching model to decided the type of car which is launching first and the else that for the time interval with the high production time and the low production time balance.Basically from the count in the line balancing methods defines in work center,labor, and the work center balance . Originally the company have 9 work centers and 9 labor. Using the improvement methods the work centers reduce to 8 work centers with 8 labor meanwhile the work center balance reducing from Rp 14. 130.000 to 12.560.000 for all of the improvement methods .

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?