DETAIL KOLEKSI

Hubungan jumlah kendaraan bermotor terhadap konsentrasi hidrokarbon dan karbon monoksida di beberapa ruas jalan, Kabupaten Bandung


Oleh : Meinyana

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2001

Pembimbing 1 : E. Budirahardjo

Pembimbing 2 : Hernani Yulinawati

Subyek : Air pollution

Kata Kunci : gasoline, ambient air, motor vehicles, Bandung Regency

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2001_TA_STL_08296074_Halaman-Judul.pdf
2. 2001_TA_STL_08296074_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2001_TA_STL_08296074_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2001_TA_STL_08296074_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2001_TA_STL_08296074_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2001_TA_STL_08296074_Bab-4_Hasil-dan-Pembahasan.pdf
7. 2001_TA_STL_08296074_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2001_TA_STL_08296074_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2001_TA_STL_08296074_Lampiran.pdf

K Kabupaten Bandung dengap luas wilayah 309,207.94Ha dan total penduduk tahun 2000 sebesar 3,631,879 jiwa, memiliki fungsi antara lain sebagai kawasan lindung, kawasan industri, dan sebagai daerah penghubung antara Kota Bandung dengan kota-kota lainnya. Hal ini mengakibatkan lonjakan populasi kendaraan bermotor dan hasil produksi sampingmnya, yaitu hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO), yang merupakan salah satu sumber pencemaran udara.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar jumlah kendaraan bermotor mempengaruhi konsentrasi HC dan CO di sembilan lokasi Kabupaten Bandung, yaitu Cikalong Wetan, Padalarang, Batujajar, Lembang, Cicalengka, Baleendah, Banjaran, Soreang, dan Ciwidey. Selain itu diukur pula kecepatan kendaraan dan faktor meteorologinya sebagai data tambahan.Untuk memprediksikan konsentrasi HC dan CO, digunakan persamaan matematika model Gauss untuk sumber garis yang akan dibandingkan dengan konsentrasi lapangan. Sebagai referensi adalah baku mutu berdasarkan PP No. 41/1999, yaitu 160 μg/Nm³ untuk HC dan 10,000 μg/Nm³ untuk CO.Hasil penelitian menunjukan bahwa dari sembilan lokasi, lokasi Cicalengka memiliki konsentrasi HC dan CO tertinggi, yaitu 1076.16 μg/Nm³ dan 2684.34 μg/Nm³ dengan jumlah kendaraan 15,641 kendaraan. SedanQan lokasi terendah adalah Ciwidey, yaitu 547.12 μg/Nm³ untuk HC dan 1234.52 μg/Nm³ untuk CO dengan jumlah kendaraan 973. Lokasi ini berlaku pula untuk konsentrasi hasil perhitungan.Hasil analisis korelasi antara konsentiasi lapangan dan perhitungan menimjukkan bahwa konsentrasi perhitungan piempengaruhi konsentrasi lapangan sebesar 0.743 untuk HC dan 0.812 untuk CO secara signifikan (<0.05) dengan arah hubungan yang positif. Sedangkan angka R² yang dihasflkan adalah 0.551 untuk HC dan 0.659 untuk CO.Hasil analisis antara jumlah kendaraan dengan konsentrasi lapangan menunjukkan bahwa jumlah kendaraan berpengaruh sebesar 0.868 untuk HC bensin, 0.753 untuk HC solar, 0.802 untuk CO bensin, dan 0.533 untuk CO solar. Hubungan ini terjadi secara signifikan dengan arah hubungan yang positif, kecuali untuk solar yang kurang signifikan.Hal ini dapat terjadi karena proses pembakaran dalam mesin berbahan bakar solar lebih banyak menghasilkan CO₂ daripada HC dan CO. Sedangkan R2 yang dihasilkan adalah 0.819 untuk HC dan 0.644 untuk CO . Sehingga dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya jumlah kendaraan, maka konsentrasi HC dan CO pada udara ambien juga akan meningkat.Secara umum konsentrasi HC sudah melewati baku mutu, sedangkan konsentrasi COmasih dibawah baku mutu. Untuk itu diperlukan upaya-upaya pengendaliannya, antara lain dengan pengembangan konverter katalitik pada mesin kendaraan, pemeriksaan dan pemeliharaan kendaraan secara toratur, serta pemakaian BBM ramah lingkungan.Untuk lebih mengoptimalkan hasil penelitian ini, maka perlu diadakan pengukuran secara periodik dan juga sekaligus diadakannya uji emisi pada lokasi-lokasi penelitian.

B Bandung regency which its coverage area are 309,207.94 Ha and with its total population amount is 3,631,879 in the year 2000, has the function among others as sheltered district, industrial estat9, and as a connecting region between Bandung and other cities. This matter results in rising population of motor vehicle and its side effect such as Hydrocarbon (HC) and Carbon Monoxide (CO), which being one of the air pollution source.The purpose of this research is to identify the amount of motor vehicles influence with the concentration of HC grid CO in 9 location in Bandung regency, which are Cikalong Wetan, Padalarang, Batujajar, Lembang, Cicalengka, Bale Endah, Banjaran, Soreang, and Ciwidey. Besides also measured the speed of motor vehicle and meteorological factor as an additional data.To predict the concentration of HC and CO, we used the Gaussian equation for line source, which are going to be compared with the HC and CO concentration in the field. As the reference is based on PP No. 41/1999, which is 160 μg/Nm³ for HC and 10,000 μg/Nm³ for CO.This research done shows that from 9 location, Cicalengka has the highest concentration, which is 1076.16 μg/Nm³ for HC and 2684.34 μg/Nm³ for CO with the number of motor vehicles is 15,641. And the lowest location is Ciwid , Which is 547.12 μg/Nm³ for HC and 1234.52 μg/Nm³ for CO with the number of motor vehicles is 973. This 1ocation is also use for the result of the predicting concentration.The correlation analysis between concentration HC and CO in the field and the predicting shows that the calculation give affection into the concentration of the field, its about 0.743 for HC and 0.812 (or CO in significant (<0.05) with posidve direction. Meanwhile the R² produced is 0.551 for HC and 0.659 for CO.The correlation analysis between the amount of motor vehicle with the concentration from the field shows that the number of he motor vehicle give affection about 0.868 for HC from gasoline, 0.753 for HC com diesel, 0.802 for CO from gasoline, and 0.533 for CO from diesel. This correlatioq is happening significantly with the posidve direction, except for diesel, which is less it Significant.This could happen because of that combustion process in the diesel engine is producing more of CO₂ rather than HC and CO. And R² becomes 0.819 for HC and 0.644 for CO. So that, we cap see the increasing of motor vehicles will rises the concentration of HC and CO in ambient air.In general, the concentration pf HC has passed the reference, while the concentration of CO is below. For that purpose need to do a controlling, for example wia converter catalytic development in motor vehicle engine, checking and maintaining of the motor vehicle periodically, also using a fuel-oil which is wont harm the environment.To optimally of this research, we need to provide a periodical measurement and also do the emission test in the research location.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?