DETAIL KOLEKSI

Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 12-24 bulan


Oleh : Luthfi Sulistya Nugraha

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1080

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Harmon Mawardi

Subyek : Growth disorders

Kata Kunci : stunting, energy intake, exclusive breastfeeding

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TA_SKD_TA_SKD_03013236_Halaman-judul...pdf
2. 2017_TA_SKD_TA_SKD_03013236_Pengesahan.pdf
3. 2017_TA_SKD_TA_SKD_03013236_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2017_TA_SKD_TA_SKD_03013236_Bab-2_Tinjauan-literatur.pdf
5. 2017_TA_SKD_TA_SKD_03013236_Bab-3_Kerangka-konsep.pdf
6. 2017_TA_SKD_TA_SKD_03013236_Bab-4_Metode-penelitian.pdf
7. 2017_TA_SKD_TA_SKD_03013236_Bab-5_Hasil.pdf
8. 2017_TA_SKD_TA_SKD_03013236_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2017_TA_SKD_TA_SKD_03013236_Bab-7_Kesimpulan.pdf
10. 2017_TA_SKD_TA_SKD_03013236_Daftar-pustaka.pdf
11. 2017_TA_SKD_TA_SKD_03013236_Lampiran.pdf

A ABSTRAK Latar Belakang : Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 diketahui bahwa prevalensi balita stunting di Indonesia Mencapai 37,2 % terdiri dari 18,0% sangat pendek dan 19,2% pendek, meningkat dari tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 12-24 bulan di Kecamatan Tebet tahun 2016. Metode : Desain Penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 96 balita yang didapat dengan cara consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober hingga bulan November 2016. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran tinggi badan/panjang badan, wawancara kuesioner dan lembar FFQ semikuantitatif. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Hasil : Pada penelitian menunjukkan proporsi balita yang stunting sebesar 40,6%, dan yang memiliki status gizi PB/U normal sebesar 59,4%. Analisis uji statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna antara asupan energi dan ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita. Kesimpulan : Faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 12-24 bulan di Kecamatan Tebet adalah asupan energi dan ASI esklusif

B Background : National Research of Health (RISKESDAS) 2013 shows that prevalence of stunting children in Indonesia reached 37,2 % consisted of 18.0% is very short and short 19.2%, an increase from 2010 (35.6%) and 2007 (36, 8%). Objective of this research is to describe factors that related in stunting children from age 12-24 months in Tebet region 2016. Methods : The method of this research is cross sectional. There are 96 samples in this research and obtained by consecutive sampling. The research was held on October to November 2016. The data collected by measuring of body length, interview with the questionnaire and FFQ semiquantitative sheet. Results : The result of this study shows that proportion of stunting children in tebet about 40,6% and the respondent who had normal nutrition status from body length per age about 59,4%. The result of statistic analysis shows that the energy intake and exclusive breastfeeding had a significant role in stunting children. Conclusion : Risk factors of stunting in children aged 12-24 months in Tebet is energy intake and exclusive breastfeedin

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?