DETAIL KOLEKSI

Hubungan kunjungan ke Posyandu dengan status gizi pada balita usia 24-60 bulan


Oleh : Noviara Ghita Thiananda

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1269

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : A. Andy Atmaja

Subyek : Nutrition status - Toddler;Pediatrics

Kata Kunci : Posyandu visits, nutritional status, toddlers

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_KD_03014145_-Halaman-judul.pdf
2. 2018_TA_KD_03014145_Bab-1-Pendahuluan.pdf
3. 2018_TA_KD_03014145_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf
4. 2018_TA_KD_03014145_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf
5. 2018_TA_KD_03014145_Bab-4-Metode.pdf
6. 2018_TA_KD_03014145_Bab-5-Hasil.pdf
7. 2018_TA_KD_03014145_Bab-6-Pembahasan.pdf
8. 2018_TA_KD_03014145_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2018_TA_KD_03014145_Daftar-pustaka.pdf
10. 2018_TA_KD_03014145_-Lampirran.pdf

A Anak usia balita merupakan golongan yang rentan terhadap masalah kesehatan gizi, sehingga masa balita merupakan masa kehidupan yang sangat penting dan perlu perhatian yang serius. Gangguan gizi yang terjadi pada periode ini bersifat permanen dan tidak dapat dipulihkan walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi. Telah diketahui bahwa penimbangan dan penyuluhan serta pemberian makanan tambahan pada setiap bulan penimbangan pada balita di posyandu secara rutin dalam kurun waktu 3 bulan dapat menurunkan angka kasus gizi buruk dan gizi kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kunjungan ke posyandu dengan status gizi pada balita usia 24-60 bulan. Jenis penelitian analitik observasional, desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel secara consecutive non random sampling. Jumlah sampel 109 dengan subyek penelitian adalah ibu dengan balita usia 24-60 bulan di Posyandu wilayah Kelurahan Grogol Petamburan Jakarta Barat. Pengumpulan data dengan cara wawancara kuesioner kepada ibu dan penimbangan berat badan anak. Status gizi diperoleh dari penilaian BB/U dengan merujuk pada kurva standar dari WHO untuk anak usia 2-5 tahun. Analisis data menggunakan SPSS versi 24 dengan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Hasil menunjukan dari 109 responden, 31 anak balita dengan frekuensi kunjungan ke posyandu yang kurang dan 78 anak balita dengan frekuensi kunjungan ke posyandu yang baik. Anak balita dengan status gizi kurang sampai buruk sebanyak 24 anak dan status gizi baik sampai lebih sebanyak 85 anak. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square pada penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan antara kunjungan ke posyandu dengan status gizi pada balita usia 24-60 bulan dengan nilai p = 0,000. Terdapat hubungan antara kunjungan ke posyandu dengan status gizi pada balita usia 24-60 bulan di Posyandu Wilayah Kelurahan Grogol Petamburan Jakarta Barat.

T Toddlers are vulnerable to nutritional health problem. Therefore, toddlers’ time period is a very important life span that needs serious attention. Nutritional problems that occur at this period might be permanent and cannot be recovered even though the nutritional needs will be sufficed in the future. It is known that toddlers’ regular weighing, counselling, and supplementary feeding in Posyandu during 3 months period of time can decrease undernutrition and malnutrition cases. This research aimed at finding out the correlation between Posyandu visits and nutritional status in toddlers at 24 – 60 months of age. This was an observational analytic research using cross sectional method. It involved consecutive non random sampling. 109 samples were regarded as research’s subjects that consisted of mothers and toddlers at 24 – 60 months of age at Posyandu in Grogol district, Petamburan, West Jakarta. The data were collected through questionnaire interviewing with mothers and weighing toddlers’ weight. The nutritional statuses were acquired from W/A assessment by referring to the WHO standard curve for children aged 2 to 5 years. The data were analysed by SPSS version 24 with 0.05 level of significance The results revealed that from 109 respondents, 31 toddlers had less frequencies of Posyandu visits while 78 toddlers had good frequencies of Posyandu visits. There were 24 toddlers within undernutrition and malnutrition nutritional status while 85 toddles were within good and higher nutritional status. The bivariate analysis utilizing Chi Square in this research shown that there was a correlation between posyandu visits and nutritional status in toddlers at 24 – 60 months of age with P values = 0.000. There was a correlation between Posyandu visits and nutritional status in toddlers at 24 –60 months of age at Posyandu in Grogol District, Petamburan, West Jakarta.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?