DETAIL KOLEKSI

Penerapan gugus kendali mutu dalam meningkatkan kualitas produk pada prosesproduksi tower base transceiver station (bts) di PT. Citramas Heavy Industries


Oleh : Rizka Anindyaningtyas

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2013

Pembimbing 1 : Dorina Hetharia

Pembimbing 2 : Johnson Saragih

Subyek : Product - Quality control;Production process

Kata Kunci : quality, quality control circles, kaizen

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2013_TA_STI_06309064_Halaman-Judul.pdf
2. 2013_TA_STI_06309064_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2013_TA_STI_06309064_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2013_TA_STI_06309064_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2013_TA_STI_06309064_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2013_TA_STI_06309064_Bab-4_Data-Umum-Perusahaan.pdf
7. 2013_TA_STI_06309064_Bab-5_Pengolahan-Data-dan-Analisis-Hasil.pdf
8. 2013_TA_STI_06309064_Bab-6_Usulan.pdf
9. 2013_TA_STI_06309064_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2013_TA_STI_06309064_Daftar-Pustaka.pdf

P PT. Citramas Heavy Industries merupakan sebuah perusahaan konstruksi baja yangtelah berdiri semenjak bulan Februari, 1994. Penelitian ini terfokus pada proses produksiTower Telekomunikasi (Tower Base Transceiver Station). Tingginya kecacatanmenyebabkan rendahnya kualitas produk. Ada tiga jenis part penyusun Tower BTS yangmemiliki persentase cacat yang tinggi, yaitu Part Siku < L120, Part PL ≤ 12 dan UNP.Penelitian ini tertuju pada Part Siku < L120. Hal ini dikarenakan, part tersebut memilikipersentase cacat yang masih tinggi dari part lainnya. Gugus Kendali Mutu (GKM) yangakan diterapkan di PT. Citramas Heavy Industries terdiri dari fasilitator, ketua gugus dananggota, dimana team work ini akan menerapkan 8 Langkah GKM (Kaizen) gunamengatasi permasalahan kualitas yang timbul di perusahaan. Langkah pertama penerapanGKM ini adalah menemukan persoalan. Pada langkah kedua akan ditetapkan target,dimana bertujuan untuk mengumpulkan dan mencari semua penyebab yang ditimbulkandari cacat suatu produk yang diamati dan menetapkan target yang akan diperbaiki.Selanjutnya langkah ketiga adalah melakukan analisa kondisi yang ada. Langkah inibertujuan untuk menggali semua faktor penyebab permasalahan yang muncul dari cacatyang ditimbulkan. Langkah keempat yaitu melakukan analisa sebab akibat. Pada tahapanini merupakan penentuan faktor yang berpengaruh pada proses mencari satu atau lebihfaktor guna memperbaiki proses. Langkah kelima yaitu merencanakan penanggulangan.Selanjutnya langkah keenam adalah melaksanakan penanggulangan. Kemudian langkahketujuh yaitu mengevaluasi hasil dan akan dibuat standarisasi rencana berikut sebagailangkah kedelapan. Pada langkah ini yang dilakukan yaitu mempelajari hasil yang sudahdiimplementasikan berdasarkan usulan perbaikan yang telah dilakukan. Usulan perbaikanyang diterapkan pada PT. Citramas Heavy Industries adalah memberikan pelatihan untukoperator, membuat Standard Operating Procedure (SOP) pada proses pelubangan partSiku, usulan program pelatihan untuk operator dan jadwal usulan perbaikan mesin. Setelahdilakukan implementasi terhadap usulan perbaikan, diperoleh peningkatan nilai kapabilitasproses dibandingkan dengan sebelum implementasi. Dengan diterapkannya Gugus KendaliMutu, diharapkan perusahaan mampu meningkatkan kualitas untuk mencapai kepuasaanpelanggan.

P PT. Citramas Heavy Industries is a steel construction company that has beenestablished since February, 1994. This study focused on the production process ofTelecommunications Tower (Tower Base Transceiver Station). The high defect leads tolow quality products. There are three types of constituent parts of BTS Tower which has ahigh percentage of defects, they are Part Elbow

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?