Pengaruh perubahan sudut penyinaran vertikal radiografi periapikal teknik bisektris terhadap dimensi panjang gigi rahang bawah
P Pada dunia kedokteran gigi teknik bisektris seringdigunakan pada radiografi periapikal. Kelemahan teknik ini sering terjadidistorsi akibat kesalahan penentuan sudut angulasi vertikal dan horizontal,apabila terjadi kesalahan pada saat penentuan sudut angulasi vertikal makadapat mengakibatkan adanya distorsi berupa foreshortening dan elongasipada gigi yang akan mengakibatkan kesalahan dalam pengukuran, sehinggaakan mengakibatkan kesalahan pada saat menentukan suatu diagnosis, danrencana perawatan. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh perubahan sudutpenyinaran vertikal dengan perubahan sudut +10°, +5°, -5°, -10° padaradiografi periapikal teknik bisektris terhadap dimensi panjang gigi rahangbawah. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimentallaboratoris dengan rancangan penelitian post test only control group design.Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah gigi I1, I2, C, P1, P2, M1dan M2 regio 4. Seluruh gigi diberikan perlakuan berupa perubahan sudutdari sudut standar yang direkomendasikan oleh White and Pharoah denganperubahan +10°, +5°, 0°, -5°, -10° pada tiap gigi dengan menggunakanDental X-ray unit Morita Veraview iX 70 Kv. 7mA. Hasil: Hasil perubahansudut penyinaran vertikal terhadap dimensi panjang gigi menunjukkanperubahan sudut -10°, -5° menyebabkan foreshortening dan +10°, +5°menyebabkan elongasi. Berdasarkan hasil uji Saphiro-Wilk dan Kruskal-Wallis diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada dimensipanjang gigi pada +10°, +5°, -5°, -10 terhadap perubahan sudut 0 (p <0.05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan pada perubahansudut penyinaran vertikal dengan perubahan sudut +10°, +5°, -5°, -10° padaradiografi periapikal teknik bisektris terhadap dimensi panjang gigi rahangbawah
I In dentistry, the bisecting technique is often used in periapicalradiography. The weakness in this technique is that distortion often occurs due toerrors in determining the vertical and horizontal angulation angles, if there is anerror when determining the vertical angulation angle, it can result in distortion inthe form of foreshortening and elongation of the teeth which will result inmeasurement errors, resulting errors when determining a diagnosis, and treatmentplan. Aim: To determine the effect of changing the vertical irradiation angle with achange in angle of +10°, +5°, -5°, -10° in bisecting technique periapical radiographyon the length dimension of mandibular teeth. Methods: This study used alaboratory experimental method with a post test only control group design. Thesamples used in this study were teeth I1, I2, C, P1, P2, M1, and M2 region 4. Allteeth were treated by changing the angle from the standard angle recommended byWhite and Pharoah with changes of +10°, +5°, -5°, and -10° in each tooth using aMorita Veraview iX 70 Kv Dental X-ray unit. 7mA. Result: The results of changingthe vertical irradiation angle on the tooth length dimension show that the anglechange of -10°, -5° causes foreshortening and +10°, +5° causes elongation. Basedon the results of the Saphiro-Will and Kruskal-Wallis test, it is known that there aresignificant differences in the dimensions of tooth length at +10°, +5°, -5°, -10against changes in the angle 0 (p < 0.05). Conclusion: There is a significant effecton the change of vertical irradiation angle with angle changes of +10°, +5°, -5°, -10° in bisecting technique periapical radiography on the length dimension ofmandibular teeth.