Tingkat kemandirian dalam pemenuhan activity daily living pada lansia
B Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2019, Jumlah lanjut usia di Indonesia sebanyak 25,66 juta jiwa atau 9,60%. Hal ini mengartikan bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami transisi ke populasi yang menua. Salah satu masalah yang dapat terjadi dari meningkatnya jumlah lansia adalah peningkatan rasio ketergantungan lansia.Tingkat kemandirian lansia dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikis yang mengalami penurunan seiring dengan proses menua. Hasil tinjauan pustaka ini menunjukkan bahwa lansia yang mandiri dalam melakukan semua aktivitas dasar sehari-hari merupakan lansia yang mengalami penuaan yang optimal. Terdapat tiga aspek yang menjadi acuan seorang lansia dapat dikatakan mengalami penuaan yang optimal, yaitu lansia dengan kondisi kesehatan yang baik atau bebas dari penyakit dan hendaya, memiliki fungsi kognitif yang baik dan tetap aktif di dalam kehidupan sosial. Sedangkan lansia yang mengalami ketergantungan dalam pemenuhan ADL dipengaruhi oleh faktor usia, kondisi kesehatan yang buruk, keseimbangan dan dukungan keluarga. Hal ini disebabkan karena masalah yang paling sering ditemui pada lansia adalah sindrom geriatri. perubahan fisiologis pada lansia dapat memicu terjadinya jatuh atau gangguan keseimbangan sehingga membatasi mobilitas lansia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari.Berdasarkan hasil analisis beberapa jurnal, dapat disimpulkan bahwa persentase lansia yang mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari dari beberapa wilayah di Indonesia sebesar 71,4 %. Dimana persentase ini tidak berbeda jauh dengan data dari Riskesdas tahun 2018 bahwa sebanyak 74,3% lansia dapat beraktivitas sehari-hari secara mandiri. Hal ini menunjukkan sebagian besar tingkat kemandirian dalam pemenuhan ADL pada lansia di Indonesia dalam kondisi mandiri dan faktor yang paling signifikan mempengaruhi adalah usia dan kondisi kesehatan
B Based on data from Badan Pusat Statistik in 2019, the population of elderly in Indonesia is 25.66 million people or 9.60%. This means that Indonesia is currently undergoing a transition to an aging population. One of the problems that can occur from the increasing number of elderly is the increase in the dependency ratio of the elderly.The level of independence of the elderly is influenced by physical and psychic conditions that decrease along with the aging process. The results of this literature review show that the elderly who are independent in doing all the basic daily activities are elderly people who are experiencing successful aging. There are three aspects that become the reference of an elderly person can be said to experience successful aging, which is the elderly with good health conditions or free from disease, have good cognitive function and remain active in social life. Meanwhile, elderly people who are dependent on ADL fulfillment are affected by age factors, poor health condition, balance and family support. This is because the most common problem in the elderly is geriatric syndrome. physiological changes in the elderly can trigger falls or balance disorders thus limiting the mobility of the elderly in the fulfillment of daily activities.Based on the results of analysis of several journals, it can be concluded that the percentage of elderly who are independent in carrying out daily activities from several regions in Indonesia is 71.4%. Where this percentage does not differ much from data from Riskesdas in 2018 that as many as 74.3% of seniors can do their daily activities independently. This indicates that most of the levels of independence in the fulfillment of ADL in the elderly in Indonesia are independent and the most significant factors affecting are age and health conditions