Pengaruh ekstrak propolis (trigona Sp.) dalam saliva buatan terhadap daya hambat pertumbuhan candida albicans
L Latar Belakang: Xerostomia merupakan keluhan yang sering terjadi pada lansia dan dapat diatasi dengan pemberian saliva buatan. Xerostomia erat kaitannya dengan kejadian kandidiasis oral. Dengan berkurangnya saliva, kandungan protein antijamur dalam saliva pun ikut berkurang sehingga rentan terjadi pertumbuhan jamur. Candida albicans adalah spesies jamur utama yang menyebabkan kandidiasis oral. Untuk meminimalisir risiko terjadinya kandidiasis oral pada penderita xerostomia, diperlukan penambahan zat antijamur dalam saliva buatan. Namun belakangan ini obat antijamur sering terjadi resistensi dan efek samping, sehingga diperlukan bahan alam alternatif sebagai pengobatan. Ekstrak propolis (Trigona Sp.) mengandung senyawa antijamur seperti flavonoid, fenol, dan tanin yang diharapkan dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak propolis dengan saliva buatan terhadap zona hambat pertumbuhan Candida albicans. Metode: Eksperimental laboratoris secara in vitro dengan rancangan post test only control group design. Larutan uji yang digunakan adalah ekstrak propolis (Trigona Sp.) 15,625mg/mL, 31,25mg/mL, 62,5mg/mL, 125mg/mL, dan 250mg/mL, nistatin sebagai kontrol positif, dan saliva buatan sebagai kontrol negatif. Uji antijamur dilakukan dengan metode difusi cakram. Hasil: Ekstrak propolis (Trigona Sp.) yang ditambah saliva buatan konsentrasi 15,625mg/mL menunjukan diameter zona hambat sebesar 6,3mm, konsentrasi 31,25mg/mL dengan diameter zona hambat sebesar 7.9mm, konsentrasi 62,5mg/mL dengan diameter zona hambat sebesar 9,2mm, konsentrasi 125mg/mL dengan diameter zona hambat sebesar 8,8mm, konsentrasi 250mg/mL dengan diameter zona hambat sebesar 5,8mm, kontrol positif nistatin dengan diameter zona hambat sebesar 17,2mm, dan kontrol negatif saliva buatan tidak terdapat zona hambat. Kesimpulan: Ekstrak propolis (Trigona Sp.) yang ditambah dengan saliva buatan dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans.
B Background: Xerostomia often occurs in the elderly and can be overcome by administering artificial saliva. Xerostomia is closely related to the incidence of oral candidiasis. With reduced saliva, the antifungal protein content in saliva also decreases, making it susceptible to fungal growth. Candida albicans is the main fungal species that causes oral candidiasis. To minimize the risk of oral candidiasis in patients with xerostomia, it is necessary to add antifungal agents to artificial saliva. However, recently antifungal drugs often have resistance and side effects, so alternative natural ingredients are needed as a treatment. Propolis extract (Trigona Sp.) contains antifungal compounds such as flavonoids, phenols and tannins which are expected to inhibit the growth of Candida albicans. Objective: To determine the effect of adding propolis extract with artificial saliva on the growth inhibition zone of Candida albicans. Method: In vitro laboratory experiment with a post test only control group design. The test solutions used were propolis extract (Trigona Sp.) 15.625 mg/mL, 31.25 mg/mL, 62.5 mg/mL, 125 mg/mL and 250 mg/mL, nystatin as a positive control, and artificial saliva as a negative control. Antifungal test was carried out by disc diffusion method. Results: Propolis extract (Trigona Sp.) added with artificial saliva at a concentration of 15.625mg/mL showed an inhibition zone diameter of 6.3mm, a concentration of 31.25mg/mL with an inhibition zone diameter of 7.9mm, a concentration of 62.5mg/mL with a zone diameter of inhibition of 9.2mm, concentration of 125mg/mL with an inhibition zone diameter of 8.8mm, concentration of 250mg/mL with an inhibition zone diameter of 5.8mm, positive control nystatin with an inhibition zone diameter of 17.2mm, and negative control artificial saliva did not there is an inhibition zone. Conclusion: Propolis extract (Trigona Sp.) added with artificial saliva can inhibit the growth of Candida albicans.