DETAIL KOLEKSI

Efek antibakteri ekstrak etanol rambut jagung manis (zea mays L. saccharata sturt) terhadap porphyromonas gingivalis ATCC 33277

0.0


Oleh : Audrey Graciana

Info Katalog

Nomor Panggil : 615.1 AUD e

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Sheila Soesanto

Subyek : Pharmacology;Porphyromonas gingivalis

Kata Kunci : Chronic periodontitis, Porphyromonas gingivalis 33277, antibacterial effect, sweet corn silk extract

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_KG_040001600011_Halaman-Judul.pdf
2. 2020_TA_KG_040001600011_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2020_TA_KG_040001600011_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2020_TA_KG_040001600011_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2020_TA_KG_040001600011_Bab-3_Kerangka-Teori,-Konsep-dan-Hipotesis.pdf
6. 2020_TA_KG_040001600011_Bab-4_Metode-Penelitian.pdf
7. 2020_TA_KG_040001600011_Bab-5_Hasil-Penelitian.pdf
8. 2020_TA_KG_040001600011_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2020_TA_KG_040001600011_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2020_TA_KG_040001600011_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2020_TA_KG_040001600011_Lampiran.pdf

P Periodontitis merupakan penyakit inflamasi jaringan pendukung gigi yang mengakibatkan kerusakan ligamen periodontal dan tulang alveolar secara progresif. P. Gingivalis berperan utama dalam inisiasi dan perkembangan terjadinya periodontitis kronis. Perawatan periodontitis secara kimiawi dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik. Penggunaan antibiotik dapat menyebabkan terjadinya beberapa efek samping dan munculnya resistensi bakteri. Senyawa aktif seperti fenol, flavonoid, steroid, dan tanin dalam rambut jagung manis diharapkan dapat menghambat P. gingivalis Tujuan: Mengetahui efek antibakteri ekstrak etanol rambut jagung manis terhadap pertumbuhan P. gingivalis ATCC 33277. Metode: Eksperimental laboratorik dengan metode difusi sumuran. Ekstrak etanol rambut jagung manis didapat dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% sebagai pelarut. Akuades digunakan sebagai kontrol negatif, metronidazole 5% sebagai kontrol positif, dan konsentrasi ekstrak etanol rambut jagung manis yang digunakan yaitu 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Hasil: Ekstrak etanol rambut jagung manis memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan P. gingivalis ATCC 33277. Konsentrasi ekstrak 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, dan 100% memiliki rata-rata diameter zona hambat berturut-turut sebesar 12,460 ± 0,209 mm; 15,773 ± 0,592 mm; 18,916 ± 2,093 mm; 13,840 ± 0,514 mm, dan 17,153 ± 1,095 mm. Kontrol positif menunjukkan rata-rata zona hambat sebesar 15,281 ± 1,193 mm, sedangkan kontrol negatif tidak memiliki zona hambat. Kesimpulan: Semua konsentrasi ekstrak etanol rambut jagung manis yang diuji menunjukkan adanya efek antibakteri terhadap P. gingivalis ATCC 33277. Konsentrasi 25% ekstrak etanol rambut jagung manis memiliki zona hambat yang lebih kuat dari kontrol positif. Konsentrasi lainnya setara dengan kontrol positif dalam menghambat pertumbuhan bakteri P.gingivalis ATCC 33277.

P Periodontitis is an inflammatory disease from the gingival tissue resulting in progressive destruction of the periodontal ligament and alveolar bone. P. gingivalis plays a major role in the initiation and progression of chronic periodontitis. Chemical periodontal therapy could be done by antibiotics. Antibiotics can cause side effects and the emergence of bacterial resistance. Several active compounds like phenol, flavonoid, steroid, and tannin in sweet corn silk are expected to inhibit the growth of P. gingivalis. Objective: determine the antibacterial effect of ethanol extract of sweet corn silk extract against P. gingivalis 33277. Method: Experimental laboratory using agar-well diffusion method. Dried sweet corn silk was macerated using 96% ethanol. Aquadest was used as negative control and 5% metronidazole as positive control. Ethanol extract of sweet corn silk were prepared at 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, and 100% consentration. Result: Ethanol extract of sweet corn silk showed antibacterial effect against P. gingivalis 33277. The means inhibition zone of the corn silk extracts with 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, and 100% concentration were 12,460 ± 0,209 mm; 15,773 ± 0,592 mm; 18,916 ± 2,093 mm; 13,840 ± 0,514 mm, and 17,153 ± 1,095 mm, respectively. This diameter for positive control group was 15,281 ± 1,193 mm, while the negative control group showed no inhibitory effect. Conclusion: Ethanol extract of sweet corn silk showed antibacterial effect against P. gingivalis 33277 at all consentrations tested. The 25% consentration inhibit P. gingivalis 33277 stronger than positive control. Other concentrations inhibit P. gingivalis 33277 equivalently to positive control.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?